Membakar Surga, Menyiram Neraka

Saat sukma tercabik-cabik oleh tsunami, Rafly, penyanyi tradisional Aceh melantunkan lagu ini… 

bungacinta.jpg

Atau begitu kesalnya Rabiah melihat perilaku orang yang “beriman”, yang khusuk beribadah karena gemetar dengan ancaman api neraka, atau ngiler dengan nikmatnya surga, hingga ia lalu lalang di pasar dengan menenteng seember air dan sebuah obor yang menyala.

Orang-orang tercengang, dan lebih tercengang lagi mendengar alasan Ratu Para Sufi itu;

“Aku ingin menyiram neraka sampai padam, dan membakar surga sampai hangus!”

Cukuplah gertak neraka dan iming-iming surga buat mereka yang sedang belajar mengaji di mushalla, atau sekolah Minggu di gereja.

Tak bisakah karena Dia semata?

Jangan sampai Tuhan cemburu pada kedua benda ciptaan-Nya itu, yang lebih kita takuti atau dambakan dari Dia sendiri.

Karena membakar surga dan menyiram neraka adalah pekerjaan yang terlalu besar buat kita, cukuplah dengan mengganti channel televisi, yang menayangkan mayat dikerubungi belatung, atau liang kubur yang mengeluarkan asap.

Enak aja melukis wajah Tuhan seseram itu!

17 thoughts on “Membakar Surga, Menyiram Neraka

  1. ureh

    satu hal yang kusetujui…

    tipi-tipi memunculkan kesan yang terlalu dramatis tentang Tuhan + Islam

    menurutku, Tuhan tak seseram itu (lah?). And it’s beyond our knowledge nor imagination (lagi keminggris :D).

    Balas
  2. maya

    “..perilaku orang yang “beriman”, yang khusuk beribadah karena gemetar dengan ancaman api neraka, atau ngiler dengan nikmatnya surga .”

    mungkin orang itu bisa disebut surga oriented?
    lebih parah lagi kalo surga oriented dengan menghalalkan segala cara dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan 🙂

    Balas
  3. Muh Jibril

    intinya adalah CInta…
    Jika kita benar2 mencintai Tuhan, maka kita tidak akan pernah mengharapkan apa2 dari-Nya, melainkan cinta-Nya…
    Tidak masalah apakah Dia akan memberi Neraka atau Surga, semua pemberian-Nya adalah bukti Cinta dari-Nya..
    Dan cukuplah bagi kita Cinta dari Tuhan….
    Hanya mengharapkan Tuhan,…

    Tapi biarlah mereka yang mengharapkan Surga dan menakuti Neraka, mungkin itu adalah cara mereka mencintai Tuhannya,..
    Mereka masih jauh lebih baik daripada orang2 yang mengharapkan surga tapi tetap mendekati neraka…
    Jadinya ya…bikin kerusakan di mana2. Ya korupsilah, mabuk2an, membunuh, dsb..

    komentar yang sangat dalam… Anda layak punya nick seperti itu. 🙂 Makasih banyak. Salam.

    Mari kita menuju Cinta yang hakiki, yaitu cinta-Nya..dengan cara yang kita masing2,..dengan cara yang dikehendaki oleh yang kita cari Cintanya..

    Balas
  4. meiy

    oh rafly…aku komen ttg rafly aja deh,
    i love his songs! lagi denger dia neeh

    ttg Tuhan aku ingin mengingatNya dg KasihNya saja 😀

    Balas
  5. dion

    apa mungkin tuhan akan cemburu pada dua ciptaannya itu? da’i sejuta ummat KH Zainuddin MZ dalam ceramahnya pernah mengatakan jika seluruh makhluk ciptaanNya yang dia beri nama manusia di seluruh dunia bejat semua, tak ada yang menyembahnya, dia tidak lantas mundur dari jabatanNya sebagai tuhan. Betul gak seh…

    Balas
  6. whitegun

    Tuhan tak ‘kan pernah cemburu pada dua benda ciptaanNya itu, sebab andai saja seluruh ummat manusia ciptaanNya ini di seluruh dunia bejat semua, tak satupun yang menyembahNya, Dia tak ‘kan mundur dari jabatanNya sebagai Tuhan seluruh alam

    Balas
  7. hanum

    bila nama-Nya disebutkan…maka hati ini bergetar…karena begitu besar kasih sayang Nya pada diri ini dan seluruh jagad raya. kenapa wajah Nya dilukiskan begitu bengis? Kekasihku…Kau tetap Kau, apapun kata mereka…apapun yang coba mereka lukiskan ttg Mu.

    Balas
  8. dayat

    ada tahapan belajar dalam diri tiap manusia..
    jika tahapan itu bernama upah surga atau neraka, biarlah itu berproses………..

    bila mayoritas berhenti disitu?
    yah memang susah menjadi seRabi’ah..

    Balas
  9. Harnoko

    hidup manusia hidup penuh ancaman, ancaman penyakit, kemiskinan, bencana alam, ancaman dari negara tetangga, ancaman neraka atau surga sesama saudara atau tetangga saja saling mengancam. Hidup manusia memang tidak aman. Manusia sendiri juga banyak mengancam kelangsungan hidup mahkluk lain. Di dunia ini memang adanya cuma saling mengancam. Mau terancam atau mengancam. Nasib manusia masih lebih baik dari makhluk lain. Banyak yang sudah punah dan nyaris punah. Manusia siap-siap saja mengalami kepunahan. Pusing kepalaku. Dah jangan terlalu banyak mikirin hidup. Kapan mau tenang.

    Balas
  10. saytobusman

    bos….gw selalu bergetar kalo ada orang yg coba keluarkan perasaan hatinya lewat sebuah instrument..entah itu musik, gambar, puisi atau apalah….apalagi itu menyangkut sang creator yg maha agung…….bergetar terkadang sampai merinding…..atau pelupuk mata ini hangat.

    Bunda theresia….Rabiah…Rumi…..Muhamad SAW dan yg lainnya…..mereka orang yang mencintai Tuhannya tanpa reserve…

    Bunganya Cinta adalah pengorbanan…..begitu kata Bunda Theresia.

    Cinta adalah ingin dekat dengan Tuhannya…versi Rabiah

    Sufi merasa bahwa Tuhan seperti kekasihnya

    Terserah deh mau di masukin neraka atau surga gw gak mikirin….sbab dia mencintai Tuhannya lebih dari dunianya jadi terserah Tuhan yang nentuin…dia pasrah aja ikut……itu kata temen gw yang sekarang nyepi di lereng gunung malabar untuk lebih mesra dengan Kekasihnya

    gak akan habis mbicarain “cinta”…sbab kita smua berasal dari kasih itu

    Balas
  11. Eqinexpres

    salam knal,,, buat smua,
    tulisanya bgus bngt,,
    ‘sya bru blajar bikin blog mhon bimbingan dari anda2,, yg ud senior,,
    di dunia bloging,,,,
    tips ,saran dan bimbingan yg qu hrp,
    😉

    Balas

Tinggalkan komentar