Konsep Tentang Tuhan…

Siyal! Email singkat itu sukses berat memprovokasi aku. “Nesiaweek sudah mandul! Bisanya cuma cinta2-an mulu, kayak abege baru jatuh cinta. Mana artikel spiritualitas yang pernah mengacak2 isi kepalaku dulu? Maaf saja, komen2 pembaca di artikel2 spiritualitas yang udah “kadaluwarsa” itu, udah jauh lebih berbobot daripada posting2 baru di blog ini.”

Izinkan saya membela diri, kawan! Saya belum mandul kok, cuma andropause aja. *Lho? Serius nih. Agak kurang termotivasi saja, karena hampir semua posting semacam itu, kemudian menjadi forum debat agama yang tak berujung. Padahal “missi” saya kan membangun tradisi saling menghargai, saling menghormati walau berbeda keyakinan, karena yang namanya keyakinan iman, hampir mustahil diselesaikan melalui perdebatan.

Contohnya, konsep atau cara kita berusaha mengenali dan mengerti Tuhan. Menurut saya, again, menurut saya ya, konsep Islam dan Kristen soal Tuhan, sama-sama ada asyiknya, dan sama-sama ada pula, maaf ya, agak kurang asyiknya. *mulai gemetaran.

Begitu pula konsep dalam agama-agama “besar” lainnya, maupun agama dan keyakinan yang lebih “kecil”. (Besar kecil di sini semata merujuk kepada jumlah populasi pengikut ya, bukan soal yang lain). Tapi yang dua ini sajalah dulu. Ini juga udah gemetaran kok. 😉

*****

Tuhan dalam Kristianitas, terasa lebih imaginable, lebih bisa dibayangkan, digambarkan, dideskripsikan, dsb. Oleh karenanya, bisa dipahami, jika teman-teman Kristen mengatakan, buat mereka Tuhan lebih real, lebih nyata, lebih berhadir.

“Allah menciptakan manusia itu menurut citra-Nya.” Kalimat yang sangat terkenal dalam Kristianitas ini, bisa dipahami, bahwa manusia adalah ciptaan yang paling menyamai Tuhan, dalam segala hal. Dan memang Tuhan sendiri yang berkehendak, hanya manusia yang mampu mengenal dan mencintai Penciptanya.

Seolah tidak cukup dengan itu saja, Tuhan bahkan hadir, hidup, ada, menjadi, di diri Yesus dari Nazareth, sosok yang sepenuhnya berwujud dan hidup seperti manusia. Tentu saja, Tuhan menjadi semakin real, semakin nyata.

Dengan syahdu, teman-teman Kristen bisa menatap foto atau patung Yesus dalam berbagai peristiwa: jamuan makan, menggendong anak domba, membelai (dan menyembuhkan) penderita penyakit kusta, dan above all, saat tubuhnya terkulai di kayu salib.

Mereka tidak perlu susah-susah berimajinasi. Lihat saja wajah yang menahan perih itu, yang mengorbankan dirinya untukmu.

Selain begitu dekat, Kristianitas mengkonsepsikan Tuhan, dalam trinitasnya itu, sebagai sangat mencintai manusia.

Itulah manusia, sosok yang agung, yang hidup dan patut dikagumi, yang dalam mata Allah lebih bernilai daripada segala makhluk. Itulah manusia; untuk dialah langit dan bumi dan lautan dan seluruh ciptaan. Allah sebegitu prihatin dengan keselamatannya, sehingga Ia tidak menyayangi Putera-Nya yang tunggal untuk dia. Allah malahan tidak ragu-ragu, melakukan segala sesuatu, supaya menaikkan manusia kepada diri-Nya dan memperkenankan ia duduk di sebelah kanan-Nya.

Luar biasa kan? Karena itu pula, lagi-lagi saya berusaha memahami, mengapa teman-teman Kristen dengan bangga mewartakan Tuhan mereka, tidak saja real, nyata, terjamah, tetapi juga baik. “Beda banget dengan tuhan agama kalian, yang udahlah nggak jelas gimana-gimananya, banyak aturan pula. Ngancam-ngancam, dan mengajarkan kekerasan.”

Baiklah. Namun bagi saya, sekali lagi bagi saya ya, *gemeteran lagi, konsep ketuhanan yang nyata dan bertabur cinta ini, bukannya tanpa problem, atau apa ya enaknya, semacam celah yang membuat hati terdalam bertanya-tanya. *Getaran makin hebat.

Bila Tuhan semakin riil, bisa-bisa malah semakin kerdil, karena Dia sudah bisa tergambarkan oleh imajinasi manusia. Kemahabesarannya jadi sedikit terganggu, ketika mengetahui Dia ternyata mirip-mirip kita. Bukankah Dia semestinya lebih besar dari semua hal, termasuk kekuatan imajinasi kita? Bukankah dia yang memberi daya pada segala hal?

Nah, tentang cinta yang luar biasa besar itu. Jika begitu cintanya Tuhan kepada kita manusia, bahkan anak tunggalnya, direlakan-Nya menderita, dan kemudian terkulai tanpa denyut kehidupan di tiang salib, mengakhiri hidup dalam bentuk eksekusi yang tidak saja diniatkan untuk menyakiti, tetapi juga merendahkan, mempermalukan… Pokoknya, tak ada deh cinta yang lebih dahsyat dari itu. Bayangin sekali lagi ya, mengorbankan anak tunggal-Nya, demi manusia. Lantas, mengapa masih ada derita dalam kehidupan manusia, termasuk mereka yang sepenuhnya percaya kepada Dia, anak-Nya, dan roh kudus?

Apakah begitu sulitnya bagi Tuhan, yang kekuatan dan kekuasaan-Nya melebih segala itu, untuk memastikan manusia hidup dalam kebahagiaan non-stop, tak ada perih, tak ada luka, tak ada kejahatan, tak ada durjana? Mengapa Pak Johannes harus memanjat pohon-pohon kemenyan yang tinggi langsing itu, mencari tetes getahnya di antara sengatan serangga-serangga berbisa di dataran tinggi Tapanuli sana, untuk sekadar bertahan hidup. Mengapa tangan-Mu tak terulur untuk menyembuhkan penyakit istrinya, padahal setiap malam dia memberitahukan soal penyakit itu pada-Mu?

(Cukup, cukup, cukup! Saya benar-benar berniat lebih banyak menyuguhkan hal-hal positif, daripada “celah-celah” kecil ini. Ya, silakan Anda anggap itu celah yang begitu kecil, hingga tak ada artinya). Piss ah.

Eh, bentar, saya mendengar suara sayup-sayup. “Tuhan sesungguhnya tidak pernah merencanakan ada penderitaan bagi manusia. Penderitaan ialah akibat dari dosa yang kita lakukan.”

Baiklah. Tetapi bukankah salah satu elemen kasih terpenting adalah memaafkan? Jika Tuhan memang mencintai kita begitu besarnya, mengapa Dia tidak memaafkan kita saja, mengapa harus ada pengorbanan Yesus seperti itu untuk menebus dosa kita? Mengapa kita harus dibuat bingung menentukan sikap soal penyaliban itu, apakah mengutukinya, karena telah menyakiti Yesus sebegitu rupa, atau justru mensyukurinya, karena hanya dengan itu kita bisa beroleh kehidupan yang hilang itu?

*****

Tuhan dalam Islam, cenderung lebih abstrak, di seberang semua imajinasi dan kemampuan pikir manusia. Selain secara tegas, lugas, dan tuntas menyatakan Tuhan itu satu, sungguh tak ada yang lain, tak beranak dan bukan pula seorang anak, Islam juga dari awal sudah mengingatkan manusia untuk tidak nekad menjajal kemampuan pikirannya untuk memahami dan mengkonsepkan Tuhan.

Laisaa kamislihi syai’un, atau tak ada apapun yang seperti-Nya, yang menyamai-Nya. Maka apapun dan bagaimanapun yang kau bayangkan, maka Dia bukan itu, dan bukan seperti itu. Allahu Akbar, bukan saja berarti Tuhan Maha (atau sangat) besar, tetapi juga yang Terbesar, dari apapun. Dia meliputi segala sesuatu (walaupun tak serta merta, Dia adalah segala sesuatu).

Menurut pemikiran saya, Tuhan dalam konsep ini lebih berasa keagungannya. Dia tak bisa dibungkus dalam defenisi apapun, dibatasi oleh imajinasi seliar apapun.

Terus apa masalahnya? Ya itu tadi, seperti disindir oleh teman-teman Kristen, for He’s beyond everything, somehow Tuhan terasa seperti berjarak, bahkan jauh. Zat-Nya yang abstrak, membuat dahaga hati akan kehadiran-Nya seperti tak tersembuhkan. Kan asyik tuh, kayak mereka, yang bisa face to face, saling menatap penuh cinta, satu sama lain?

Mungkin karena itu pula, banyak kaum muslimin mengisi dahaga dan kerinduan tadi, dengan sosok Muhammad SAW, utusan-Nya yang terakhir. Meski Sang Nabi pun dilarang dibuat potretnya, toh dari kisah-kisah tentangnya, sedikit banyak kita bisa punya imajinasi tentangnya; sosok berperawakan sedang, dengan tatapan tajam tetapi menenangkan, dengan sorban yang berwarna hijau, dst. Soal ini, jauh-jauh hari Nabi sendiri sudah mengingatkan, “Jangan pertuhankan aku, aku “tak lebih” dari utusan-Nya bagimu sekalian.”

OK, sekarang konsepsi soal sifat dan karakter-Nya. Benar, dalam Islam, Tuhan punya sebutan indah, Arrahman, Arrahiim, Yang Pengasih, Yang Penyayang. Bahkan sebutan itu dilekatkan dalam lafaz “paling populer” dalam ajaran Islam, Bismillahirrahmanirrahim, In the name of God, Most Gracious, Most Merciful.

Tapi selain dua sifat itu, Tuhan masih punya (sedikitnya) 97 sifat lainnya, termasuk Yang Mengitung, Yang Perkasa, Yang Mengadili, Yang Membatasi atau Mengekang, Yang Mengampuni, Yang Lembut, dst. Komplit deh, pokoknya. Tapi jangan lupa konsep awal di atas, seberapa komplitnya pun deskripsi dalam 99 sebutan yang dikenal sebagai asmaul husna itu, Dia tetaplah lebih dari itu.

Sayang sih sayang, tapi Tuhan juga bakal menjewer makhluk-Nya yang bersalah, bila peluang yang disediakan untuk bertobat dan meminta ampun, tidak juga dipergunakan. Tuhan dalam Islam juga relatif lebih kompleks merumuskan the dos and the don’ts, yang halal dan haram, suruh dan cegah, baik secara langsung melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an, maupun melalui formulasi pemikiran utusan-Nya, Muhammad SAW.

Nah, soal ini, apa dong komplainnya? Ya itu deh, selain soal berjarak tadi, Tuhan juga terasa seperti rada keras, agak-agak mirip karakter Tuhan di masa lalu, seperti dituturkan Perjanjian Lama. Al-Qur’an tidak saja berisi tentang janji-janji indah bagi yang turut, tetapi juga ancaman yang membuat keder, bagi orang yang ingkar. Tuhan yang “mendesain” manusia sebagai ciptaan yang punya berbagai kelemahan, tapi mengapa dia menebar ancaman atas konsekuensi kelemahan itu?

Mengapa Tuhan membiarkan Setan dkk menyesatkan manusia, padahal konsekuensi atas kesesatan begitu mengerikannya. Apa karena Tuhan terlanjur berjanji memberi kesempatan kepada Setan untuk menggoda manusia? Buset dah, mangnya siapa tuh setan, sampai-sampai Tuhan nggak boleh mengingkari perjanjian dengannya? Jangankan membatalkan perjanjian, Tuhan, dengan kekuatan yang tak tertandingi itu, pasti dong, bisa buat tuh setan menguap sampai hilang, hanya cahaya tatapan “mata-Nya”. Tuhan kok dilawan. Setan, ke laut aja deh lo!

*****

Kalau dibiarin, saya bisa menulis sampai besok sore nih. Gyahahaha. Syur sendiri, padahal yang baca udah ngga ada.

Intinya adalah, masing-masing kita, merasa lebih pas dan nyaman dengan konsep ketuhanan yang kita yakini. Silakan merasa konsep Anda yang terbaik, tetapi pada saat yang sama, biarkan pula mereka menyakini konsepnya yang paling jitu.

Monggo merasa Tuhan begitu dekat, bisa tatap-tatapan dan membisikkan “Good night, My Dear God” kepada-Nya sebelum bobo. Sesaat sebelum terlelap, silakan merasa seluruh hidupmu berada dalam bingkai cinta dan kasih-Nya, dan rasakan tangan-Nya sendiri yang membuaimu di negeri impian.

Sementara yang di sana, yuk maree juga memahami Tuhan sebagai Yang Mahatunggal dan Taktergambarkan, Yang Pengasih tetapi juga Penghitung, yang menyiapkan bagimu dua kemungkinan di hari kemudian, kenikmatan surga dan derita neraka, yang secara rinci memberitahumu mana yang boleh mana yang jangan, yang pasti menerima permintaan maafmu, selama napasmu masih mengalir.

Dan jika di bawah tulisan ini kembali terjadi perdebatan, saling menyerang konsep ketuhanan yang memang berbeda itu, maka saya pun akan bersedih. Berarti emang bener, Anda nggak baca tulisan saya. Udah panjang gini juga. Hiks!

Eh, ini penting juga ding. Tentang asal muasal semua carut marut kehidupan di dunia ini, Islam dan Kristen kompak lo. Bahwa pada awalnya, Tuhan sebenarnya udah baik banget mempersiapkan surga yang indah tiada tara untuk engkong kite, yang namanya Adam. Semua fasilitas dan segala kemudahan, disajikan tanpa batas sama leluhur kita itu.

Mungkin karena Tuhan melihat Adam kesepian di taman yang indah itu, Tuhan ciptakan pendampingnya yang jelita, yang “dikloning” dari tulang rusuk si Engkong tadi. Semuanya ada, segalanya tersedia. Surga…

Atu aje larangannya. Kaga boleh makan satu jenis buah. Itu doang. Kalau buah-buah yang lain mah, hajar aja. Mau ditelen, dikunyah, atau diisep-isep doang, silakan.

Tapi apa yang terjadi? Eh, malah larangan “kecil” itu yang diterobos. Katanya sih karena digodain ama uler. Ada juga yang bilang Engkong Adam kaga sanggup ngeliat Si Jelita memelas, memohon, biar Adam mau ngambilin tuh buah. Tau sendiri deh, gimane cewek kalau udah memohon, gyahahahaha….

Begitulah. Semua derita, nestapa, dan perjuangan berat ini harus kita lalui, ternyata hanya gara-gara buah sialan itu. So, hati-hati dengan buahmu, buahnya, buah kita semua.

———————————————-

Oiya, dan untukmu kawan pengirim email, mudah-mudahan ini cukup ya. Gyahahahaha. Cukup menjemukan, maksudnya.

88 thoughts on “Konsep Tentang Tuhan…

  1. onanon

    @ Toga
    Toga menulis:
    Dan jika di bawah tulisan ini kembali terjadi perdebatan, saling menyerang konsep ketuhanan yang memang berbeda itu, maka saya pun akan bersedih. Berarti emang bener, Anda nggak baca tulisan saya. Udah panjang gini juga. Hiks!

    gak lae ,aku gak akan berdebat dengan siapapun ,dari dulupun aku gak mau berdebat,kenapa?karena ku tahu tuhan di kedua agama itu gak sama
    “damailah bangsaku”
    mauliate-horas

    Balas
    1. Ronsen

      John 14:12-14
      “Truly, truly, I say to you, he who believes in me will also do the works that I do; and greater works than these will he do, because I go to the Father. Whatever you ask in my name, I will do it, that the Father may be glorified in the Son; if you ask anything in my name, I will do it.

      Balas
      1. hh

        Sdr. Ronsen,
        kalau kita perhatikan lebih teliti, terutama kalimat terakhir dari ayat 14 diatas; I will do it, sebenarnya yang melakukan adalah Yesus. Sumber kuasa itu adala Yesus, manusia harus memintanya. Tentu, tidak sembarang manusia.

        salam

  2. Christian

    Selaku pengikut Kristus, bagi saya tulisan ini tidak cukup fair. Subjektif, setuju sama komen #1. Tapi saya juga bisa melihat penulis sudah berusaha “sebisanya” untuk tidak “berpihak”. Tapi tentu saja bgmanapun kerasanya usaha itu, penulis tetap tidak akan bisa melepaskan subjektivitasnya, keberpihakan imannya. (Note: penilaian saya ini mungkin juga dipengaruhi oleh subjektivitas saya).

    Tulisan yang bagus sebenarnya, mengalir, dan bahasa yang tergolong ringan untuk topik seberat ini. Saya harus akui juga, betatapun dangkalnya, pengetahuan Anda tentang ajaran Kristus jauh lebih baik daripada pemahaman saya tentang Islam. Saya memang tidak berminat belajar, karena saya pikir tak ada gunanya. Toh saya sudah menemukan jalan iman yang sempurna.

    Pertanyaan saya, apa sih gunanya anda nulis segitu panjang soal polemik iman, yang oleh anda sendiri sudah disimpulkan bukanlah sesuatu yang semestinya diperdebatkan? Sayang aja gitu, talenta inteligensi anda menghasilkan buah yang sia-sia.

    Salam.

    Balas
  3. agus

    untuk 1400 apalagi 2000 tahun yg lalu, konsep2 yg dibawa dua agama ini mmg tergolong terobosan revolusioner. tp utk saat ini, semua itu sdh sangat kuno.

    Balas
    1. Hari

      To : Mas Agus …

      untuk 1400 apalagi 2000 tahun yg lalu, konsep2 yg dibawa dua agama ini mmg tergolong terobosan revolusioner. tp utk saat ini, semua itu sdh sangat kuno.

      Coba dech dijelaskan … kunonya dimana ?

      Balas
  4. Ronsen

    @Hh

    kalau kita perhatikan lebih teliti, terutama kalimat terakhir dari ayat 14 diatas; I will do it, sebenarnya yang melakukan adalah Yesus. Sumber kuasa itu adala Yesus, manusia harus memintanya. Tentu, tidak sembarang manusia.

    gak ada yg salah dgn kalimat saya. saya bilang mereka akan melakukan pekerjaan2 yg lebih besar dari dia. yesus gak bilang ada manusia lebih besar dari dia.

    pertanyaannya adakah manusia2 zaman sekarang (right now) melakukan pekerjaan2 yg lebih besar dari yesus? hehehe… ada dong. saya sudah lihat dgn mata saya sendiri. sekedar membuktikan alkitab gak sekedar omong kosong belaka. bukan sekedar konsep zaman dahulu.

    Balas
  5. Siu Elha

    kok jadi ngikutin arus lae?…. permintaan pasar ya? 😛
    ….. beuh yang beginian…buat dihati masing-masing aja deh… bukan ahlinya …
    yuk mareee….. 😀

    Balas
  6. surya

    bagaimana mungkin anda dapat mengatakan sepatu anda lah yang paling bagus, sedang anda mendapatkan alasannya dari buku petunjuk sepatu yg anda sayangi, anda baca, anda rapal setiap hari sambil bernyanyi menangis syahdu. Dg kesyahduan emosi itu anda merasa nyaman sekaligus anda mengatakan inilah kebenaran, kebenaran yg anda dapatkan dari buku petunjuk sepatu yg anda sayangi?!!! bagaimana mungkin ada sepatu yg paling bagus tanpa harus dibandingkan, bagaimana mungkin muncul yg ter…diantara yg ter tanpa melalui proses perbandingan?!!! …lanjutkanlah bang,…

    Salam,

    Balas
  7. HP

    To : Bung Surya …

    SETUJU BANGET …
    Kalau mau tahu yang TER …
    HARUS melakukan KOMPARASI …
    Dari apa yang ada …

    TANPA melakukan KOMPARASI …
    TERUS MEMBENARKAN apa yang dimiliki …
    Kemudian …
    MEREMEHKAN …
    MENGABAIKAN …
    Kadang …
    MENYALAHKAN …
    Yang dipunyai lain PIHAK …
    Sebutannya … ONANI …
    Alias SYUR SENDIRI …

    Beda kalau memegang sesuatu berdasarkan KOMPARASI …
    Tapi tetap saja …
    Kalau mau diakui …
    Haruslah …
    OBYEKTIF …
    LOGIS …
    RASIONAL …
    Sehingga …
    Perlu TOOLS …
    U- melakukan KOMPARASI tersebut …
    Yang TOOLS-nya sendiri …
    Bisa di TRACE atau di LACAK …
    Asumsinya …
    Premisnya …
    Dsb …
    Sehingga SAAT KONKLUSI dibuat …
    Yang MUNCUL adalah hasil yang OBYEKTIF …
    Bukannya SUBYEKTIF …

    Balas
  8. hh

    Kalau saya jadi Lae Toga, mendapat e-mail seperti itu akan lebih memilih disebut mandul daripada membela diri.

    Sebagai ganti saling menyerang mencari cari kesalahan, mari saling bertanya untuk mencari kebenaran.

    salam

    Balas
  9. Toga Nainggolan

    @All:
    Iya nih. Tulisan saya di atas itu jelek. Setelah saya baca2 lagi, saya sendiri jg nggak suka. 😐 Memanglah, sesuatu yang lahir akibat termakan provokasi, pastilah tak baik. Ya, jadilah diri sendiri, no matter what “provokator” says. Hueuhehehe…

    Balas
  10. Virgo

    Penulis ini juga cocoknya jadi asistennya dajjal laknatulloh, menilai sesuatu dari pemikiran sendiri, dimana yg anda nilai tidak seorangpun pantas menilainya!

    Balas
  11. queeny_o

    NYAHAHAHAHAH

    terbukti langsung rame hajarrrrrrrrr !!!
    ngintipin dari luar, bakal panjang apa gak ini masalag buah. *eh

    😆

    anw bang, dibilang mandul karena bikin nya cinta cinta mulu gak berarti ngambek terus stop bikin yang cinta cinta an kan, bukan bikin cinta loh, bikin yang cita cinta an

    :mrgreen:

    Balas
  12. lovepassword

    Kalem sajalah… hi hi hi.. Nggak perlu dikomporin… Kalo mau nulis A ya tulis, mau nulis B ya tulis, mau nulis C ya tulis. Tapi fans memang berhak memberikan saran… 🙂

    Kalo memang maksudnya baik ya terusin saja, masalah yang nerima lain. itu konsekuensi… Selalu ada plus minusnya kan…

    Kalo kita membandingkan dua hal pasti akan kita jumpai persamaan dan juga perbedaan. Begitu juga saat membandingkan agama. Islam dan Kristen punya banyak sisi yang sama begitu juga memang punya sisi yang berbeda.

    Lha masalahnya adalah masing2 nyamber dengan tidak konsisten… Ketika Islam sedang sama dengan Kristen, bisa saja Islam atau Kristen menganggap Yahudi nyleneh sendiri. Lha pada sisi yang lain misalnya Islam dalam satu perkara sama sependapat dengan Yahudi , maka bisa saja kesamaan itu dipakai untuk mengatakan Kristen nyeleneh sendiri. Begitu juga Kristen bisa saja memakai kesamaannya dengan yahudi untuk menyerang Islam. Karena memang dalam agama2 ada sisi yang sama dan ada sisi yang berbeda. Kalo memang dalam satu topik sama ya nggak usah sok kebesaran gaya mencari2 alasan untuk menyebut tidak sama. Kalo pas beda, ya lihatlah, pahami dimana perbedaan itu. Memahami itu kan nggak harus berarti setuju, tetapi setidaknya beneran berusaha tahu. Bukan mengarang indah…. sok tahu..membuat generalisasi Islam itu begini begini begini. Kristen itu begini…begini…

    SALAM

    Balas
  13. katasa07

    whatever lah hihihi yg kebaca cuma yg ini hahhahha

    Begitulah. Semua derita, nestapa, dan perjuangan berat ini harus kita lalui, ternyata hanya gara-gara buah sialan itu. So, hati-hati dengan buahmu, buahnya, buah kita semua…
    karena setiap manusia punya buah maksudnya hihihi
    ………………………………………………………………………….

    klo sudah memilih harus meyakini, kristen perfeckt menurut penganut nya..islam perfeckt menurut penganutnya , bundha hindu dan agama lain nya juga dan ke perfeckkan itu till the the end of world

    bertanya dan gusar wajarlah..mudah2han setiap pertanyaan kita menemukan jwaban, meski sebenarnya ada pertanyaan yg tdk memerlukan jawaban

    ‘mudah2han kita menemuka kebenaran’NYA’

    ””dhe ‘ masih ngak nyambung….

    Balas
  14. putirenobaiak

    hehe memang gak akan ada habisnya kalau bicara kepercayaan ,semua merasa benar sendiri, yg adem yah pakai bahasa universal saja, senyumlah utk semua pilihan, :)…tak usah saling menjelekkan…untukmu agamamu, untukku agamaku.

    wah dah lama aku gak kemari bang…

    aku gak setuju posting soal cinta dianggap remeh, cinta, adalah inti semesta, dg nya Tuhan mencipta, langit bumi, kasih sayang…

    salam manis dr tetangganya iyaz neeh 🙂

    Balas
  15. em_fy

    mo comment dikit, menurut I,instrumen untuk kebenaran suatu agama itu “KEYAKINAN/KEIMANAN”. jd, sedetail dan segamblang data-data tentang kebenaran Tuhan klo yang bersangkutan tidak YAKIN/IMAN ya sama aja bro. tp kita bs tau kok, klo agama yang benar2 dari Tuhan pasti tidak ada pertentangan di dalamnya, alias dpt diterima oleh akal. so, please we research objectively agama mana yang banyak pertentangan!!!!!!!

    Balas
  16. Jujuk

    Agama Islam atau pun agama Kristen adalah suatu konsep atau struktur kepercayaan yang mengacu pada ruang dan waktu. Secara ruang, Islam dan Kristen adalah agama dari timur tengah, yang satu dari jasirah arab yang satu lagi dari palestina, secara waktu Kristen ada pada tahun 30 Masehi (sesuai keajaiban Mbah Yesus yang menerima wahyu dari Tuhan (katanya!!)), Islam ada pada tahun 600-an (sesuai Eyang Muhamad yang menerima wahyu dari Tuhan (katanya!!)). Nah dari situ saja kita sudah tahu betapa bodohnya orang Indonesia (yang bukan berasal dari timur tengah) dan menganut 2 agama itu pada tahun 2010 ini!! Betapa sesuatu yang sudah ketinggalan jaman (sesuatu yang berasal dari tahun 30 dan 600 Masehi) dan beda pula area alias lokasi alias daerah sosial budaya , masih pula dipuja2 dan dianggap always the best . Sesuatu yang belum tentu cocok dengan kehidupan kita di Indonesia, kok disembah2, sampe bunuh2an pula!! Logika kalian sudah ada di anus semua!! hahahahahahaha Salam Atheis

    Balas
  17. dewira

    Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan..

    Dalam ajaran islam tidak dianjurkan memikirkan wujud Tuhan, karena itu diluar kesanggupan manusia namun Islam sangat menganjurkan memikirkan segala yang diciptakan-Nya untuk menganalnya. mengapa demikian?

    Panca indra manusia itu amat sangat terbatas. Contoh kecil, berapa desibel kah bunyi yang bisa di dengar manusia? Tak lebih dari 200 desibel. Trus pemandangan yang kita liat, semata2 hanya hasil penggambaran dari otak manusia yang kapasitasnya amat terbatas. Trus bagaimana mungkin kita ingin melihat Tuhan sang penguasa dari molekul terkecil sampai alam raya yang luasnya tak terbatas. Sungguh manusia itu tidak akan mampu.

    Sungguh keberadaan Allah itu sangat nyata bagi orang2 yang berakal. Saat melihat kasih sayang orang tua kpd anaknya. Orang2 berakal akan takjub dengan fenomena itu. Siapa yang menurunkan kasih sayang itu di hati manusia?

    Saat melihat ke dalam tubuhnya orang2 berakal akan takjub dengan sistem yang berlangsung yang membuat manusia itu tetap hidup? siapa yang memelihara sistem itu? karena tak satupun manusia mampu melakukannya.

    Sifat Tuhan digambarkan dari apa yang diciptakannya. Analoginya begini, jika kita membaca satu buah tulisan yang sangat indah maka kita akan berpendapat bahwa si penulis tentunya punya kemampuan seni yang tinggi, begitu juga jika tulisan itu lucu maka kita berpendapat bahwa sang penulis itu humoris.

    Jika kita lihat alam semesta ini yang sangat indah maka tentu saja Tuhan itu Maha indah, melihat alam raya dan isinya tunduk pada sistem yang sudah digariskannya, maka simpulannya Tuhan itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. dsb..dsb..

    Diakhirat nanti hanya manusia yang terpilihlah nanti yang berhak melihat wujud Tuhannya. Dan itulah kenikmatan yang paling tinggi.

    Oya, untuk bang Toga, jika ingin memahami konsep Tuhan dalam islam saya sangat rekomendasi buku-nya Said Hawa yang judulnya “Allah SWT”. Pembahasannya samasekali tidak abstrak malah amat sangat mengedepankan logika dan hati yang bersih.

    Oya satu lagi kenapa ada larangan menggambar wajah Muhammad SAW. Karena hal itu bisa menimbulkan pengultusan yang berlebihan thdp sosok Rasul itu sehingga manusia yang kurang akal akan menyembah beliau (manusia) dan melupakan Khaliknya.

    insya Allah diakhirat nanti, Allah akan menjadi hakim dari apa yang kita persilihkan ini.

    Balas
  18. Hari

    To : jujuk di 25

    Saya ingin mengutip apa yang anda ketengahkan :

    Agama Islam atau pun agama Kristen adalah suatu konsep atau struktur kepercayaan yang mengacu pada ruang dan waktu. Secara ruang, Islam dan Kristen adalah agama dari timur tengah, yang satu dari jasirah arab yang satu lagi dari palestina, secara waktu Kristen ada pada tahun 30 Masehi (sesuai keajaiban Mbah Yesus yang menerima wahyu dari Tuhan (katanya!!)), Islam ada pada tahun 600-an (sesuai Eyang Muhamad yang menerima wahyu dari Tuhan (katanya!!)). Nah dari situ saja kita sudah tahu betapa bodohnya orang Indonesia (yang bukan berasal dari timur tengah) dan menganut 2 agama itu pada tahun 2010 ini!! Betapa sesuatu yang sudah ketinggalan jaman (sesuatu yang berasal dari tahun 30 dan 600 Masehi) dan beda pula area alias lokasi alias daerah sosial budaya , masih pula dipuja2 dan dianggap always the best . Sesuatu yang belum tentu cocok dengan kehidupan kita di Indonesia, kok disembah2, sampe bunuh2an pula!! Logika kalian sudah ada di anus semua!! hahahahahahaha Salam Atheis

    ==========

    Karena saya MUSLIM maka saya menjawabnya dari sisi ISLAM saja …

    Karena saudaraku jujuk sudah menghujat ISLAM dengan menyatakan bahwa suatu KEPERCAYAAN atau AGAMA itu terikat dengan STRUKTUR RUANG WAKTU. GAMPANGNYA … AGAMA itu hanya COCOK disaat kelahirannya tersebut … Dan TIDAK BOLEH MENJELAJAH sampai menembus RUANG WAKTU YANG ADA. Katakanlah SAMPAI ke INDONESIA di abad 21 ini.

    Pertanyaannya SANGAT SEDERHANA …
    Apakah TEMA SENTRAL suatu AGAMA ?
    Kalau bukan MASALAH KETUHANAN ?
    Katakanlah … Apakah jujuk PERCAYA akan TUHAN … ?
    TUHAN YANG MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI dengan SEGALA ISINYA ?
    Pasti NGGAK PERCAYA … Sesuai dengan SALAMNYA yaitu SALAM ATHEIS

    Baiklah …
    Namanya saja NGGAK PERCAYA sama TUHAN …
    TUHAN PENCIPTA LANGIT dan BUMI …
    Mau bilang apalagi …

    Tapi bagaimana dengan ini …
    (Mudah-mudahan jujuk bisa meng imajinasi kan)

    Berapa besar crude oil diambil dari bumi ?
    Berapa besar gas (natural gas) diambil dari bumi ?
    Berapa besar batubara, emas, nickel diambil dari bumi ?

    Apakah dengan PENGAMBILAN BESAR-BESARAN ini ?
    Bumi dapat mempertahankan KONDISI BALANCING-nya ?
    GAMPANGNYA …
    Apakah BUMI TIDAK TERPENGARUH dengan POLA PENGAMBILAN seperti ini ?
    Ataukah TERPENGARUH ?
    Sepertinya jujuk akan BISA MENJAWABNYA
    Kalau BILANG …
    TIDAK BISA MENJAWABNYA …
    Dan MEMANG TIDAK BISA MENJAWABNYA …
    Maka pernyataannya di atas PERLU DIPERTANYAKAN …
    KENAPA ?
    Karena pertanyaannya begitu MENUSUK …
    Tapi saat ditanya atas hal-hal yang berkorelasi secara sederhana ini …
    Ternyata …
    TIDAK BISA MENJAWABNYA …

    Akan berbeda kalau jujuk BISA MENJAWABNYA …
    Dan JAWABANNYA adalah ADANYA PENGARUH …
    Antara crude oil , gas, coal, nickel, ferrum, aurum dsb …
    Yang diambil dari BUMI dengan BALANCING BUMI sendiri …

    Kira-kira BUMI tetap dalam LINTASANNYA ?
    Atau SUDAH MELENCENG dari LINTASAN yang ada ?
    Kalau SUDAH MELENCENG … ?
    Berkemungkinan TIDAK u- TABRAKAN …
    Dengan BENDA-BENDA LANGIT LAINNYA ?
    Planet, Satelit, Komet dan bintangnya sendiri ?
    (Merkurius, Uranus, Pluto, Mars, Bulan, Halley, Matahari dsb )

    Bisa KEBAYANG TIDAK ?
    Berapa besar gaya momentum tabrakan itu ?
    BEGITU SANGAT BESARNYA …
    Dan kalau sudah terjadi TABRAKAN BENDA-BENDA ANGKASA ini ?
    Apa yang akan dikatakan MANUSIA ?
    Sudah TIDAK ADA TEMPAT BERLARI …
    Atau TEMPAT MENGHINDAR …
    Maka CELAKALAH KITA … Karena TIDAK ADA yang MENOLONG …
    Itulah KIAMAT …

    Dan siapakah yang mengatakan dan MENCERITAKAN KIAMAT ?
    Kalau BUKAN AGAMA ?
    Terus …
    Pendapat yang menyatakan bahwa SUATU AGAMA itu …
    Terikat dengan RUANG WAKTU ?
    Terbukti tidak ?
    TERNYATA SALAH …
    Bahwasanya AGAMA ITU …
    TIDAK TERIKAT RUANG WAKTU …

    Itulah AGAMA dari PENCIPTA LANGIT dan BUMI …
    Yang BISA MENJELASKAN …
    Masa lalu, masa kini dan masa kemudian dari suatu peristiwa …
    Karena HANYA DIALAH YANG MENGUASAI ILMU …
    TIDAK ADA yang menyamaiNYA …

    Mau diberikan CONTOH lagi tentang tindakan …
    SANG PENCIPTA LANGIT dan BUMI ?
    Lihatlah bagaimana hujan diturunkan ?
    Berapa milyar metrik ton uap air di angkasa itu ?
    Bagaimana jatuhnya ?
    Dijatuhkan dengan mendapat tiupan angin …
    Agar jatuhnya tidak tegak lurus …
    Yang kalau itu terjadi …
    Genteng rumahpun bisa pecah …
    Karena sedemikian besarnya gayanya ?
    Yaitu F = 1/2 g.t.t
    Tapi kalau mendapat tiupan angin …
    Maka …
    Besarnya gaya saat turun …
    TIDAK SEBESAR kalau jatuhnya tegak lurus …
    Karena ada sudut elevasi karena tiupan angin tersebut …

    Dengan hujan turun … ?
    Daun tanaman menjadi bersih …
    Bukan hanya daun tanaman …
    Udarapun menjadi bersih …
    Bukan hanya itu …
    Air tersebut sebagiannya akan tersimpan dalam tanah …
    Untuk mencukupi kebutuhan manusia, binatang dan tumbuhan …
    Bukan hanya itu …
    Saluran-saluran yang mampetpun akan dibersihkan …
    Bukan hanya itu …
    Ada populasi yang berkembang biak dengan pesat …
    Katak-katak akan bersahut-sahutan …
    Menerima kedatangan hujan tersebut …
    Dan banyak sekali hal yang …
    Senang DENGAN kedatangan hujan tersebut …
    Subhanallah … (MAHA SUCI ALLAH)

    Kalau suatu PERISTIWA yang begitu menakjubkan …
    Tidak dianggap ?
    Apakah ini BUKAN SUATU KESOMBONGAN ?
    Tahunya hanya sebagian kecil ilmu saja …
    Sudah sombong … ?
    NANTANG-NANTANG lagi ?

    Cobalah belajar dari sumbernya …
    Jangan dari katanya …
    Kalau belajar dari katanya …
    Begini ini jadinya … SOMBONG …
    Bukan hanya SOMBONG …
    Tapi sudah ke derajat SOMBONG SEKALI …

    Artinya apa ?
    Kalau mau MENGHANTAM ISLAM … ?
    Bacalah Al QUR’ANNYA …
    Rasakan alurnya, nuansanya, pemikirannya …
    Terus carilah kelemahannya –kalau ada– …
    Dari sana HANTAMLAH ISLAM …

    Membaca Al QUR’AN saja TIDAK
    Terus menghantam ISLAM …

    Ha … Ha … Ha …

    Apakah anda pernah membaca cerita tentang …
    Van der Plaas ?
    Atau …
    Snouck Hurgronye ?
    Yang begitu paham ISLAM …
    Sampai tahu kelemahan umat ISLAM …
    Yang membuat ACEH jatuh karena pengetahuannya itu …
    Dan dalam sejarah suku bangsa INDONESIA …
    Acehlah …
    Suku terakhir yang bisa ditaklukkan BELANDA …

    Balas
  19. M Shodiq Mustika

    Kayaknya komentar-komentar di sini mengarah ke “debat kusir” nih. Padahal missi Nesia “kan membangun tradisi saling menghargai, saling menghormati walau berbeda keyakinan, karena yang namanya keyakinan iman, hampir mustahil diselesaikan melalui perdebatan.”

    Menurut “pikiran polosku” (baca: “my naked mind”), perdebatan yang tak berujung itu terjadi karena kita berpegang pada kriteria yang berlainan mengenai manakah yang benar. Namun kalau kita berpegang pada kriteria yang sama, seperti dalam “Inilah Agama Yang Pasti Benar“, maka akan muncullah diskusi sehat yang di dalamnya kita saling menghargai. Bukan begitu?

    Balas
  20. Ryan Shinuraz

    Horas !

    Kalau saya sih selalu mengapresiasi semua postingan lae ini. menurut saya ini bahan renungan buat saya.(mungkin karena pengetahuan saya masih dangkal). jadi saya selalu menikmati setiap postingan. Toh saya gak ada meerasa ada yag salah. malah saya berpikir : kog gak pernah terpikir sebelumnye ya? Kalaupun ada yang kurang mengenakkan misalnya ttg celah agama, (walau setahu saya tdk seharusnya ada celah dlm agama) sya sendiri merasa banyak celah dosa yang belum tertutupi.

    mulaii gak nyambung….
    wkwkwkwk

    Balas
  21. susie

    Nesia tdk mandul tapi mulai sekarat … hahaha
    Saya merindukan nesia yg lama , Nesia yg pikirannya nakal tapi berisi filosofi brilian , yg selalu mampu memaksa saya mengagumi tulisan2nya ( waktu itu ) ..

    Dimanakah dia gerangan ? laki2 yg DULU tdk pernah sombong itu ?

    Balas
    1. Toga Nainggolan

      Jiyahahaha… tajem ah. 😛 Haruskah saya tulis ulang lagi komen penyesalan di atas itu?

      14. Toga Nainggolan – 7 April, 2010

      @All:
      Iya nih. Tulisan saya di atas itu jelek. Setelah saya baca2 lagi, saya sendiri jg nggak suka. 😐 Memanglah, sesuatu yang lahir akibat termakan provokasi, pastilah tak baik. Ya, jadilah diri sendiri, no matter what “provokator” says. Hueuhehehe…

      Tulisan ini emg ancur banget. Pernah kepikir untuk ngapus, tp temen2 udah terlanjur komentar… Lagian, dari dulu saya emg cenderung membiarkan semua yg pernah ditulis, wlpun belakangan saya gak setuju dgn yg pernah saya tulis. Biar jadi catatan jejak, klu kita pernah tergelincir, mandul, besar kepala, sekarat, dst. :))

      Balas
  22. yangindahyangenak

    ilmu definisi itu adalah pengantar untuk mendefinisikan sesuatu dan ‘sesuatu’…

    dalamilah ilmu definisi niscaya kita akan semakin bisa melihat dengan terang….

    dalam segala hal ada dua ukuran, ukuran mutlak dan ukuran relatif…
    kalau yang kita perdebatkan adalah ukuran mutlak, maka semua cepat selesai dan tidak ada peperangan, kedamaian akan tercipta…

    tapi kalau yang kita kejar dan kita berikan tempat sepenuhnya adalah ukuran relatif, maka percayalah kita akan kebingungan dalam perdebatan tanpa akhir….
    seperti orang berdebat, isteri siapa yang paling cantik? si A bilang isteri saya dong karena hidungnya mancung walau kulitnya kurang putih…si B bilang isteri saya dong karena kulitnya putih walau hidungnya ga mancung….

    padahal sebenarnya yang mereka perdebatkan adalah sama-sama makhluq berjenis kelamin wanita..
    andai mereka pulang ke rumah dan menemui isteri mereka masing2, bermesraan dan bercengkerama, niscaya akan ada kebahagiaan…

    Balas
  23. cerahceria

    Wah sekarang sudah jam 18.00 WIB neeh, sudah waktunya maghrib, sudah saatnya kita semua beribadah ke……….WARNET!! Kita berserah diri kepada Google Search, tuhan kita semua. Kita mengucap puji2an kepada Wikipedia, nabi kita semua. Keduanya, baik Google Search maupun Wikipedia, insya Einstein dan insya Darwin, bisa membantu kita dalam mencerahkan otak kita. Bukan yang aneh2 dari Mekah atau Jerusalem lho, yang malah bikin kita mumet, kaku, jahat, terpesona, munafik, bingung, sakaw, biadab, mengkhayal, cemberut, bermimpi, terkungkung, palsu, mabok, fanatik, egois dan bodoh!! Santai2 aja coy, duuuuuuut……hahahahahaha…..Salam Pencerahan!!

    Balas
  24. Hari

    To : cerahceria di 33

    Ya TUHAN GOOGLE …
    Aku BERDOA KEPADAMU …
    Aku ini TAKUT MATI … dan INGINNYA MUDA TERUS …
    Karena ENGKAU ini adalah TUHANKU …
    Maka JADIKANLAH AKU ini HIDUP SEPANJANG MASA dan TETAP MUDA
    Di DUNIA ini …
    (Ketik : Life Forever … Life eternity … Life without Aging … Search … )

    Lho GOOGLE …
    Lho GOOGLE TUHANKU …
    Kenapa kamu ini ?
    TUMBEN KAMU TIDAK MEMBERIKAN JAWABAN ?
    Apakah KAMU sebenarnya juga TIDAK TAHU …
    Tentang BAGAIMANA CARANYA HIDUP SEPANJANG MASA …
    Di DUNIA ini ?
    Atau BAGAIMANA CARANYA HIDUP TETAP MUDA terus ?
    Tanpa PERNAH MENGALAMI PENUAAN ?
    Atau KAMU memang belum pernah …
    Di INPUT oleh MANUSIA …
    Entah darimana … ?
    Akan PERSOALAN itu ?
    Makanya KAMU TIDAK TAHU ?
    Hal-hal yang saya TANYAKAN itu ?

    Kalau KAMU TIDAK TAHU ?
    Kenapa AKU HARUS MENUHANKAN KAMU ?
    Ternyata KAMU juga TERGANTUNG MANUSIA ?
    Tergantung dari INPUT PENGETAHUAN MANUSIA …
    Atas hal apapun yang MANUSIA KETAHUI …

    Kalau MANUSIA TAHU … Maka KAMUPUN TAHU …
    Demikian juga …
    Kalau MANUSIA TIDAK TAHU … KAMUPUN JUTEK juga …
    Ini FAKTA atau HANYA LAMUNAN ?

    Ya ALLAH …
    Engkau TELAH JELASKAN bahwa …
    KAMULAH PENCIPTA LANGIT dan BUMI dengan segala ISINYA …
    LANGIT … Yang sedemikian TINGGINYA …
    Yang sampai sekarangpun MANUSIA BELUM TAHU BATAS UJUNGNYA …
    Meskipun dengan MENGGUNAKAN TELESKOP HUBBLE …
    Yang LENSANYA sedemikian BESARNYA …
    Dan yang NAMPAKpun berupa BINTANG GEMINTANG …
    Sampai sekarangpun MANUSIA belum bisa …
    Memberikan nama SATU PERSATU …
    U- nama-nama BINTANG-BINTANG tersebut ?
    Apalagi PLANET-PLANETNYA ?

    Nggak usah jauh-jauh …
    Yang DEKAT-DEKAT sini saja …
    Yaitu di BUMI ini …
    Bahkan di dalam diriku sendiri Ya ALLAH …
    Di dalam TUBUHKU … Tubuh yang MANUSIA ini …
    TERNYATA masih banyak MISTERI yang belum terpecahkan …
    Padahal sudah banyak PhD, Doktor maupun SPESIALIS yang dihasilkan …
    Di Eropa, Amerika, Asia, Afrika maupun Australia …
    TETAP saja masih belum SELESAI MISTERI yang ada itu … ?
    Meskipun MANUSIA sekarang bisa memecahkan rahasia …
    Rantai HELIX yang ada di DNA …
    TETAP saja masih menyisakan MISTERI BARU …

    Ya ALLAH …
    Janganlah ENGKAU AZAB aku ini …
    Atas KECONGKAKANKU …
    KESOMBONGANKU …
    Yang begitu BERANI MENANTANG-NANTANG ENGKAU …
    Padahal ILMUKU ini …
    Bagaikan SETITIK AIR dari SAMUDERA …

    Ampunilah AKU …
    ATAS KEBODOHANKU ini …
    Amien

    Balas
  25. yangindahyangenak

    to HARI :

    Tuhan itu ukurannya MUTLAK…dalam sesuatu yang MUTLAK bisa dipahami akal…
    dalam sesuatu yang relatif/tidak jelas ya, penggambaran Tuhan itu relatif…
    masalah ketuhanan ada yang sifatnya sangat jelas, ada yang tidak jelas…dan ada yang sama sekali kita tidak tahu…
    tugas manusia kalau menurut saya, ya jelas memikirkan yang sangat jelas aja, yang tidak jelas atau sama sekali kita tidak tahu ya ga usah dipikirkan..

    kalau anda orang Islam kan jelas ada sifat Tuhan yang sangat jelas, yaitu keberadaanNya, keesanNya, dan ada yang tidak jelas dan sama sekali kita tidak tahu yaitu tentang DzatNya….kan kata rasul jangan kalian pikirkan Dzat Allah…

    Balas
  26. Hari

    To : yangindahyangenak di 35

    Thanks atas penjelasannya …
    Melalui Al QUR’AN ada 2 hal yang manusia jangan pikirkan :
    Pertama, soal DZAT ALLAH karena kalau manusia memikirkan hal ini berarti memikirkan sesuatu yang SIA-SIA …
    Kedua, soal RUH, kalau manusia memikirkan hal ini, bisa saja manusia menjelaskan meskipun sedikit. Sedikit ini pnegertiannya ALLAH lho … Jadi bisa saja sangat besar bagi Ilmu Manusia.

    Memang beda dalam memikirkan DZAT ALLAH … MUTLAK jangan dilakukan karena NGGAK AKAN KESAMPAIAN, sedangkan mengenai RUH … Boleh jadi dipikirkan … Meskipun hasilnya sedikit … (Sudah TERPATOK KADARNYA). Secara penelitian … Biasanya menggunakan sarana cryogenic –satu keadaan yang mendekati 0 derajat Kelvin atau 0 derajat mutlak–, karena pada suhu ini partikel elementer dalam kondisi stasioner yng diperkirakan akan juga mempengaruhi RUH yang ada.

    Selama ini diskusinya kan mengarah ke PROFILE ALLAH bukannya ke DZATNYA ALLAH …

    Balas
  27. zulhaq

    saya melihat, ini bukan pembelaan diri. ini hanya ungkapan (pendapat). siapapun, pasti punya pendapat. dan dari setiap pendapat, ada yang pro dan kontra.

    Nah, kalo masalah Agama. sebenarnya gak ada yang perlu diperdebatkan lagi. Kembali lagi pada Keyakinan masing-masing.

    Kalo setuju dengan, Bang Toga, ya silakan. Berarti punya pendapat dan sudut pandang yang sama.

    kalo gak setuju, ya gak usah ribut dan rebut, silakan abaikan. Ikuti apa yang diyakini masing-masing diri, masing masing penganut Agama. Begitu bukan, bang? 😀

    oh ya, dari kesukaan saya terhadap tulisan diatas, saya (paling) suka potongan tulisan yang ini :
    “membisikkan “Good night, My Dear God” kepada-Nya sebelum bobo. Sesaat sebelum terlelap, silakan merasa seluruh hidupmu berada dalam bingkai cinta dan kasih-Nya, dan rasakan tangan-Nya sendiri yang membuaimu di negeri impian”.

    Itu benar-benar damai kalo dijadikan sebuah kebiasaan yang dibentuk dan kebiasaan yang membentuk. Merasa dekat. dekat dimata hati.

    Kalo seseorang membayangkan dan melakukan hal itu pada pujaan hatinya, dan seseorang itu mampu merasakan kedekatan, mampu merasakan wujud itu ada bersamanya, kenapa untuk Tuhan, tidak?

    Dan mari kita menjaga buah ini buah itu, buahnya dia, dia, dia, mereka, kita, dan saya. sampai buah itu menyatu dalam peresmian yang halal *agak menjurus nih* wakakakakak

    Illahi anta maksudi, wa ridhka mathlubi… “Ya Allah…Engkaulah yang aku tuju, Ridho-Mu yang aku cari”

    *tadi ngeliat komen orang-orang “kok panjang2 banget”. Eh, taunya ketularan juga* =))

    Balas
  28. adhika_omerta

    masalah debat ini sebenarnya bisa ditengahi jika kalian semua sudah paham konsep marifat ataupun paham dengan konsep yoga maya dan panca maya kosa dalam ajaran hindhu

    Balas
  29. sayap2 impian.

    aneh binti maemunah,..ketika orang islam memaparkan pola pikirnya diruang komentar ini dilawan oleh orang kristen pakai logika,pun orang kristen percaya diri dengan firman Tuhannya masih dilawan orang islam pakai logika,jadi nggak nyambung,padahal kedua agama ini sama-sama punya musuh abadi tentang ketuhanan yaitu LOGIKA.

    kalo Tuhan, gw percaya percaya sepenuhnya ADA..kalo agama,..?mmmm,..?
    kayak kerikil direl kereta,ato usus buntu dalem perut,dibilang penting nggak,..tapi koq ada gitu lho bapak-bapak,…?
    hehehe.. maaf kalo ada yg bilang penting,..itu kan menurut loe,.
    agama itu cuma doktrin yg membangun sekat,misalkan kita hidup tanpa agama!!! enak bukan? plong gitu,..(yg fanatik jgn panas dulu nyantai bro)atau seandainya ternyata yg bener itu adalah AGAMAMU,bukankah lebih indah kami-kami ini bergabung BERSAMAMU? lantas kenapa tuhan izinkan ada banyak agama lain,kalo menurut anda agama lain adalah bukan dari Tuhan maka AGAMAMU pun bukan dari Tuhan,karena menurut agama lain memang agama anda bukan dari Tuhan,he he he,..jadi hilangkanlah AGAMAMU agar kami bisa bergabung BERSAMAMU menyembah Tuhan,

    Balas
  30. Hari

    To : sayap2 impian di 42

    Apakah dengan percaya bahwa TUHAN itu ADA ? Selesai ?
    Ternyata TIDAK …
    Karena kalau kita mau tahu lebih MENDALAM lagi akan TUHAN … ?
    Ternyata ada hal-hal yang menggelitik … yaitu :

    Kita tahu bahwa TUHAN itu sebutan GENERAL bukan ?
    Orang INGGRIS bilang GOD …
    Orang HINDU bilang SANG HYANG …
    Orang JAWA bilang GUSTI PENGERAN …
    Orang KRISTEN bilang TRINITAS … (Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Rohul Kudus)
    ISLAM bilang ALLAH yang AHAD …
    Dan yang lain memberikan namanya sendiri-sendiri …
    Ini sebuah FAKTA bukan ?

    Saat penyebutan yang general itu dikatakan …
    Banyak orang MANGGUT-MANGGUT …
    Tapi SAAT penyebutan yang SPESIFIK …
    Seperti yang dikatakan di atas …
    Yaitu …

    Orang INGGRIS bilang GOD …
    Orang HINDU bilang SANG HYANG …
    Orang JAWA bilang GUSTI PENGERAN …
    Orang KRISTEN bilang TRINITAS … (Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Rohul Kudus)
    ISLAM bilang ALLAH yang AHAD …

    Ternyata penjelasannya SALING TABRAKAN …
    Kenapa dikatakan SALING TABRAKAN ?
    Karena …
    Masing-masing nama diri TUHAN itu …
    Yang PENJELASANNYA berasal dari REFERENSI UTAMA …
    Yaitu KITAB SUCINYA …
    PENJELASANNYA SALING TABRAKAN …

    Sedangkan sebutan GOD, TUHAN dan sejenisnya …
    Menjadi GUGUR …
    Karena sumber utamanya bukan berasal dari KITAB SUCI …
    Yang MENGACU ke SATU SUMBER …
    Jadi saat di TRACE –ditelusuri– sebutan itu …
    Maka … Tidak ada satu orangpun yang bisa meng klaim …
    Bahwa itu pertama kali berasal dari dirinya …

    Beda sama sebutan …
    SANG HYANG … Berasal dari TRIPITAKA …
    TRINITAS … Berasal dari BIBLE ..
    ALLAH yang AHAD … berasal Al QUR’AN …
    Sedangkan u- BUDHA …
    Ternyata masalah TUHANNYA tidak MENYEBUTKANNYA …

    Dengan demikian penyebutan nama diri itu
    SANGAT JELAS SUMBERNYA …
    Tentunya KEJELASAN ini …
    Berkaitan dari sisi HISTORY maupun NARASINYA …

    Kalau dibuatkan TIME LINE …
    Atas AGAMA HINDU, BUDHA, KRISTEN dan ISLAM …
    Maka MASING-MASING KITAB SUCINYA punya cerita …
    Dan CERITA itu selalu dikaitkan dengan …
    ORISINALITAS (Keorisinilan) …
    DISTORSITAS (keperubahan) … maupun …
    UNITAS (kesatuan/paket) …

    Kitab SUCI siapakah yang …
    Naratornya –pembawa kitab suci– SUDAH APPROVE ?

    Kitab SUCI siapakah yang …
    Tidak TERDISTORSI saat di launch pertamakali oleh Naratornya sampai sekarang ?

    HANYA Al QUR’AN …
    ONLY The HOLY QUR’AN …
    Yang memenuhi persyaratan itu …

    Apakah ini BUKAN FAKTA …
    Kalau FAKTA segamblang seperti ini … ?
    Masih DIBANTAH … ?
    Bagi seseorang yang TERBIASA dengan OBYEKTIFITAS …
    Dimana FAKTA adalah DASAR pengambilan KESIMPULAN …
    Ternyata FAKTA tersebut DITOLAK …
    Maka sebutannya apa …
    Bagi orang-orang yang SUKA MEMBANTAH FAKTA ?
    Kalau bukan PICIK … ?

    Balas
  31. Hari

    To :yande di 44

    Kalau GOOGLE SELALU menjawab semua pertanyaan …
    Tolong donk ditanyakan … ?
    Apakah ada FORMULA HIDUP KEKAL di dunia ini ?
    Tanpa merasakan KOIT alias MATI ?
    GAMPANGNYA …
    Bagaimana caranya agar ORANG HIDUP TERUS dengan KEKAL … ?

    Lho kenapa kamu GOOGLE ?
    Kok HANG ?
    Jangan-jangan kamu belum diinput manusia …
    Entah darimana ?
    Makanya kamu tidak tahu

    He … He … He …

    Balas
  32. Anissa

    Tanpa Hawa, peradaban manusia ga bakalan ada dan kita semua ga ada disini. Harusnya para keturunan Adam bersyukur atas buah yang diberikan ke Adam, makanya kalian semua bisa berpikir. Buat saya Hawa itu seorang revolusioner.

    Balas
  33. Stun

    Sob,,jangan dlu ngebahas TUHAN baik ntu Islam,Kristen dll..mendingan cari tau aja dulu manusia or diri kita sendiri..1 hal buat ane “tiada itu ada”

    Balas
  34. gella

    semuanya… kebenaran dan ketida benaran itu dari hati.. kadang egoisme diri mendepak sesuatu yang indah dari akal..
    sapakah yang lebih baik Tuhannya? itu tidak penting..!!! Tuhan berkenendak dan bertindak dengan Ilmu-Nya..
    sudahlah….

    Balas
  35. Hayun

    Tuhan! Kamu lagi diperdebatkan. 1. Yang percaya tuhan tunggu jawabannya dari tuhan. 2. Yang percaya google, tunggu orang yang menerima jawaban dari tuhan meng-input-nya ke google. Selesai.

    Balas
  36. soniaardeliania

    Halo. Saya ingin berbagi saja soal ajaran dari kepercayaan Kristen yg saya anut. Adam & Hawa sejak awal diciptakan sbagai mns sempurna oleh Allah, namun tetap diberi kebebasan utk memilih. Kmdn Allah membuat peraturan tentang buah tsb (saya jg gak tau knp Allah bikin peraturan kyk gt). Lalu Hawa digoda ular, yg aslinya adalah Setan (di mana setan ini sbnrnya adalah malaikat Allah yg memberontak dan kepingin jadi spt Allah). Stelah itu , Adam & Hawa akhirnya melanggar perintah Allah dgn memakan buah tsb. Sejak saat itulah, KEDAULATAN Allah dipertanyakan. Seharusnya mns lebih nurut sama Allah, tp ini adalah kasus pertama manusia ‘memberontak’ (meskipun berontaknya bukan pake demo2 kyk org Indo teriak2 di dpn gedung DPR lo ya). Sejak itulah Allah bikin perjanjian sama setan (yg di ayat buku Kejadian bunyinya “Aku akan mengadakan permusuhan antara km & wanita itu, antara km dan benihnya. Ia akan meremukkan kepalamu, kamu akan meremukkan tumitnya”. Benih wanita itu mkst nya Yesus, di mana ketika Yesus mati, dosa manusia ditebus shg manusia dapat diampuni dan nantinya manusia yg berkenan di mata Allah dpt diselamatkan.

    Allah terus mengijinkan setan untuk menggoda mns sampe skrg, krn Allah ingin melihat manusia2 mana yg taat sama Allah & taat sama setan (jd kayak dilakukan penyaringan gt, ayatnya ada di buku Injil pas Yesus bikin perumpamaan gandum & lalang). Seandainya dari sejak awal Allah langsung memaafkan mns & setan langsung dibasmi begitu saja, maka kedaulatan Allah jadi nggak jelas, krn bisa diragukan apakah manusia itu bener2 taat sama Allah ato nggak..

    Pertanyaan Anda yg “Tetapi bukankah salah satu elemen kasih terpenting adalah memaafkan? Jika Tuhan memang mencintai kita begitu besarnya, mengapa Dia tidak memaafkan kita saja, mengapa harus ada pengorbanan Yesus seperti itu untuk menebus dosa kita?”
    Pengorbanan Yesus membuktikan bahwa Allah itu maha adil. Soalnya begini, kan Adam itu manusia pertama yg sempurna. Kemudian dia bikin salah. Nah, utk mengampuni Adam itu butuh suatu tebusan yg sepadan. Krn itu dikorbankanlah Yesus, krn Yesus wafat dlm keadaan MANUSIA yg SEMPURNA , persis kyk Adam. Jd Yesus mati utk menebus dosa manusia, agar manusia bisa terampuni dari dosa2nya. Krn itulah sampe skrg meskipun kita bikin salah kyk apapun, Allah punya alasan utk mengampuni kita, krn kita udah ditebus sama Yesys (dgn catatan kita mau tobat lo ya). Tapi Allah tetap mengijinkan penderitaan sampe skrg, utk melihat manusia mana yang tetap setia kepada Allah sampai akhir nanti…

    Hanya sharing, bukan untuk memaksakan ajaran kepada orang lain =)

    Balas
  37. Hari

    To : soniaardeliania

    Yang mau ditanyakan sederhana saja …
    Dosa yang ditebus Yesus dari manusia itu, dosa seperti apa ?
    Karena disebut manusia, maka dari sejak Adam sampai nanti hari kiamat tetap ada sebutan manusia …
    Jadi ada manusia sebelum Yesus …
    Ada manusia saat Yesus di dunia …
    Dan juga ada manusia setelah Yesus dibangkitkan …

    Terus ada juga FAKTA bahwa ALLAH mengadzab manusia …
    Seperti kasus Kaum Nuh …
    Kaum Aad …
    Kaum Luth …
    Dsb …
    Yang kejadiannya sebelum Yesus ke dunia ?

    Kenapa Yesus tidak MENYELAMATKAN kaum yang ter adzab itu ?
    Kalau ingin MENEBUS DOSANYA ?

    Barangkali saudaraku soniaardeliania bisa menjawabnya ?

    Balas
    1. Siregar

      sori ya bung.. bukannya bela agama Kristen atau apa nih. *identitas rahasia eceknya kek FBI lah aku ini ya* saya tidak bermaksud, sungguhh..
      saya kok merasa ya kalau bung hari itu menanyakan hal yang anak kecil pun tahu dosa itu dosa yang gimana. emang ada ya macam-macam dosa? dosa besar dosa kecil? kalau duniawi memang ada hukuman ringan dan hukuman berat, atau itu yang kalian sebut keadilan. apa surgawi dan duniawi itu sama hukumnya yang berlaku? Gak!! pencopet dan korupsi itu adalah tindakan kejahatan di dunia, tapi penghukumannya yg berbeda. kalau dari sisi sorgawi,akibat dosa itu ialah maut (neraka). mau nyopet, mau korup pokoknya itu dosa dan dosa itu tidak baik. jadi dosa itu gak ada “dosa yang seperti apa.”

      terus untuk pertanyaan
      “Kenapa Yesus tidak MENYELAMATKAN kaum yang ter adzab itu ?
      Kalau ingin MENEBUS DOSANYA ? ”

      seperti yang anda bilang sebelumnya, kaum yang teradzab itu kejadiannya sebelum Yesus lahir.
      sebelumnya saya mau tanyakan pada anda, “misalnya ya misal. anda itu lahir ditahun 2007. misal ya. bagaimana anda bisa menyelamatkan orang-orang yang mati karena tsunami di aceh tahun 2006?” hubungkan dengan kejadian kaum adzab itu. bagaimana bisa Yesus menyelamatkan atau menebus dosa kaum yang sudah musnah(dihukum Allah) ditahun yang bahkan dimana jauh sebelum Ia dilahirkan? *Yesus tidak punya mesin waktu sehingga akan memampukannya menyelamatkan kaum itu dari amukan Allah. handphone aja gak punya.*

      sekilas kita bahas tentang Yesus yang diutus oleh Allah sendiri adalah setelah kejadian yang dialami oleh nabi Nuh yang setelahnya manusia kembali melakukan dosa yang membuat Allah murka. namun dengan Allah yang maha pengampun, Dia mengutus Yesus untuk memberi kesempatan lain kepada manusia dan menyelamatkan mereka dari dosa. jadi Yesus itu disalibkan untuk menyelamatkan dan menebus dosa MANUSIA YANG HIDUP..

      p.s segini dulu sudah cukup saya capek sendiri ngetik ini panjang-panjang sampai saya kering kena radiasi. toh anda bakal membela agama anda sendiri sampai malaikat maut menjemput dan bahkan mencari-cari kesalahan saya untuk meng—ng…… ah pokoknya terserah lah mau anda apakan itu kesalahan. hahaha.

      Balas
      1. Maren Kitatau

        Ku rasa Bung Hari sudah dewa-sa.
        Tak suka menyalah-nyalahkan orang.
        Kesukaannya membenar-benarkan diri.
        Jadi, agak beda dgn persangkaanmu, Gar!

        Salah satu beda gede kita dan Islam ialah soal dosa.
        Dan soal penghapusan atau pensucian diri dari dosa.
        Kita tau Adam yg hanya nyobain yg dr Hawa berdosa.

        Apa lagi dosa nyopet atau berbohong.
        Semua itu ada di 10 Hukum Taurat
        Entah kenapa tak ada di Quran itu.

        Upah dosa adalah maut!
        Akibat dosa itu manusia menjadi terusir dari Eden,
        Tapi Allah mencarinya kembali karna sayang-Nya.
        Nabi2 diutus, kitab dihimpun, yg terkemuka diutus,
        Agar manusia berdosa itu bisa kembali sediakala,
        Agar manusia bisa kembali berkehidupan dgn-Nya.

        Untuk itu,
        Karena Allah itu suci
        Maka manusia pun hrs suci.

        Manusia suci diturunkan ke bumi.
        Mati dan dikuburkan dan naik ke surga,
        Maka semua menjadi waspada pd hidup ini.

        Jika kita tau, nyawa nggak bisa mati,
        Hanya semua yg bernyawa pasti mati.
        Maka, ketika Yesus mati di alam kubur,
        Ngapain saja Roh-Nya, jika tak menginjili?

        Who knows! What the hell knows!
        Artinya walahualam bisawab!

        Salam Damai!

  38. Tamri Wibowo

    Tuhan. Apapun agamanya bagi saya Tuhan adalah sesosok makhluk yg memiliki dzat dan dimensi tersendiri… Dia tidak mungkin mirip, menyerupai, apalagi sama dengan makhluk ciptaan-Nya…. Dia punya kuasa penuh atas segala hal dan tidak dapat diimplementasikan dalam bentuk apapun pada sesuatu yg tidak kekal karena Dia dzat yg kekal…. Dia tidak rendah seperti manusia apalagi sampai harus berprilaku seperti manusia yg memiliki kelemahan dan kekurangan… Dia tidak dapat diimajinasikan seperti makhluk2 ciptaan-Nya yang sudah pasti tidak ada yg kekal… Kita dapat melihat Dia hanya dengan mata bathin atau hati nurani bukan dengan dengan mata biasa yg hanya memiliki dimensi terbatas…. Jangan rendahkan Tuhan dengan menyamakan, mengimplementasikan ataupun “memvisualisasikan” Tuhan dengan makhluk yg justeru Dia yg menciptakan-Nya dan sudah pasti tidak kekal….. Tuhan adalah Tuhan….. bukan yg lain…. masuk akal kan bro…… Cobalah sementara lepas apapun agama anda, kemudian carilah Tuhan anda yang sebenar-benarnya TUHAN…. (yang dapat diterima secara bathin, logika dan ilmiah bukan pemaksaan logika karena hanya sebuah keyakinan turun temurun) Mudah2an anda akan menemukan Tuhan yg sebenar-benarnya Tuhan sebelum ajal datang…..

    Balas
    1. Maren Kitataun Kitatau

      TW: Tuhan. Apapun agamanya bagi saya Tuhan adalah
      sesosok makhluk yg memiliki dzat dan dimensi tersendiri…
      MK: Tuhan sesosok mahluk?
      Ber-dzat dan berdimensi sendiri?

      TW: Dia tidak mungkin mirip, menyerupai, apalagi sama dengan makhluk ciptaan-Nya….
      MK: Manusia dicipta segambar dgn-Nya. Maksudnya bisa bicara, Dia hidup abadi, Dia bekerja, Dia punya ke-bisa-an yg maha. Tapi dari seluruh ke-maha-an-Nya, kasih-Nya-lah yg paling besar, karna bumi dan langit beserta segala isinya diciptakan utk manusia.

      TW: Dia punya kuasa penuh atas segala hal dan tidak dapat diimplementasikan dalam bentuk apapun pada sesuatu yg tidak kekal karena Dia dzat yg kekal….
      MK: Roh adalah kekal!

      TW: Dia tidak rendah seperti manusia apalagi sampai harus berprilaku seperti manusia yg memiliki kelemahan dan kekurangan…
      MK: Tidak ada kelemahan pd-Nya

      TW: Dia tidak dapat diimajinasikan seperti makhluk2 ciptaan-Nya yang sudah pasti tidak ada yg kekal…
      MK: Kelak kita akan mengenal Dia dgn sempurna.

      TW: Kita dapat melihat Dia hanya dengan mata bathin atau hati nurani bukan dengan dengan mata biasa yg hanya memiliki dimensi terbatas….
      MK: Itu lah imajinasi!

      TW: Jangan rendahkan Tuhan dengan menyamakan, mengimplementasikan ataupun “memvisualisasikan” Tuhan dengan makhluk yg justeru Dia yg menciptakan-Nya dan sudah pasti tidak kekal….. Tuhan adalah Tuhan….. bukan yg lain…. masuk akal kan bro……
      MK: Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. [Wah.1:17-18]

      TW: Cobalah sementara lepas apapun agama anda, kemudian carilah Tuhan anda yang sebenar-benarnya TUHAN….
      MK: Apakah manusia yg mencari Tuhan?
      Bukankah Tuhan yg mencari manusia pendosa?
      Coba pikir2 mengapa Tuhan mengutus dan menurunkan.

      TW (yang dapat diterima secara bathin, logika dan ilmiah bukan pemaksaan logika karena hanya sebuah keyakinan turun temurun)
      MK: Yg hanya masuk logika adalah barang ilmiah.
      Tuhan melampaui akal kita dan bukan barang ilmiah.

      TW: Mudah2an anda akan menemukan Tuhan yg sebenar-benarnya Tuhan sebelum ajal datang…..
      MK: Penjahar tidak mungkin mencari Tuhan.
      Yg dicari oleh penjahat biasanya jimat,
      Agar kejahatannya tambah hebat.

      Dgn kata lain
      Pendosa selalu sembunyi, spt Adam pd Kej.3
      Pendosa tidak mungkin datang ketempat Terang.

      Salam Damai!

      Balas
  39. Gadiezt Centil

    sebetulnya penganut kristen itu pasti dijamin masuk sorga gak sih? kok ada syarat harus tobat dulu. Harus clear dong. Kalo ada penganut kristen melakukan kejahatan luar biasa, misalnya genosida, mega korupsi, pasti dijamin masuk surga ya? mohon pencerahannya

    Balas
  40. manage

    perdebatan yang panjang…
    saya cuma bisa bilang… bagi yang mau dapatkan jalan kebenaran!!!!
    silahkan belajar…
    ingat!
    kalau ada perbedaan dalam memahami Tuhan, pasti cuma SALAH SATUNYA yang BENAR!

    Balas
  41. yande

    Mau apa juga agamanya kalo masih bawaannya rame tentang Tuhan sama aja kayak orang-orang buta lagi diskusi,
    “eh ntar di mall enaknya belanja baju warna apa ya?”

    boro-boro sampe milih warna, jalan biar sampe di mall aja masih bingung.

    Tuhan looo… ga marah biarpun dibilang kayak kodok ngorek di pinggir kali, atau dibilang kayak PSK yang tunggang tungging di pojokan Dolly, kok tau Dia tidak marah? Emang ada yg pernah tau Tuhan itu marah kalo dikatain? Yang saya tau kita aja pada rame kalo Tuhan sampe dikatain.

    Keep cool down aja, biarin Tuhan ngurusin dunia ini beserta isinya, kita cukup ngurusin perut sendiri sama orang-orang yang kita cintai dan kalo masih ada waktu buat nganggur bisa sekalian urusin perut orang-orang disekitar kita.

    Pasal 1 Tuhan itu Maha benar…
    Pasal 2 Kalo ada yg bilang Tuhan itu salah, kembali ke pasal 1

    Balas
  42. Hari

    To : Mas Yande …

    Kalau Tuhan marah … Akibatnya adalah KEBINASAAN …

    Masa sich Mas Yande nggak pernah BELAJAR dari SEJARAH ?

    Bagaimana kaum Nuh dimusnahkan ?
    Bagaimana kaum Aad diluluh lantakan ?
    Bagaimana kaum Luth dihancur leburkan ?
    Bagaimana kaum Fir’aun dibinasakan ?
    Dan deretan panjang kemusnahan bagi kaum yang INGKAR …
    Termasuk yang SUKA MEMPER OLOK-OLOK TUHAN ?

    Semua itu TERCATAT karena TERBUKTI dengan TEMUAN-TEMUAN ARKEOLOGISnya …

    Janganlah kita PETANTANG PETENTENG …
    Mentang-mentang … Kondisinya AMAN …
    TERUS BERANI MENGATA-NGATAIN TUHAN ?

    Tuhan looo… ga marah biarpun dibilang kayak kodok ngorek di pinggir kali, atau dibilang kayak PSK yang tunggang tungging di pojokan Dolly, kok tau Dia tidak marah? Emang ada yg pernah tau Tuhan itu marah kalo dikatain? Yang saya tau kita aja pada rame kalo Tuhan sampe dikatain.

    Jadi JELAS BUKAN ? Implikasi dari KEBERANIAN PENENTANGAN, PELECEHAN terhadap TUHAN ?
    BUKTI sudah ada. TINGGAL mau PERCAYA apa TIDAK ?

    Balas
    1. Hari

      To : imon

      Mas imon …
      Kalau merasa memiliki kebenaran lebih dari yang lain ?
      Kenapa TIDAK DIUTARAKAN saja ?
      Daripada mem VONIS dengan mengatakan …

      gue orang islam, kasian ngeliat muslim muslim diatas yang sok bener :/ ati ati terjerumus yah

      Balas
    1. Hari

      To : Kodok

      Apapun dulunya saya …
      Tidak akan pernah bisa saya HAPUS masa lalu saya tsb …

      Tapi yang JELAS adalah MASA KINI dan MASA MENDATANG saya …
      Karena di masa-masa itu …
      Bisa saya TULISKAN LEMBARAN BARU u- TAAT kepada …
      ALLAH SANG PENCIPTA LANGIT dan BUMI dengan SEGALA ISINYA …
      Maupun …
      RASUL MUHAMMAD SAW …
      Yang karena USAHANYA … KERJANYA …
      Seseorang BISA TAHU dengan JELAS … SEJELAS-JELASNYA …
      Jalan MENUJU ALLAH … SANG PENCIPTA LANGIT dan BUMI tsb …
      Demi KEBAHAGIAAN di DUNIA sekarang ini dan AKHIRAT nanti …

      Balas
  43. Hari

    To : senja

    Btw, Mas senja dari ilmu sosial ya ?
    Pikiran-pikiran yang dipergunakan adalah pikiran-pikiran para filsuf saja tanpa mau cross check ke sumbernya …
    Yaitu ke KITAB SUCI KEAGAMAAN yang ada ?
    Padahal KITAB SUCI tsb … TERBUKA bagi SIAPA saja yang MAU MENGKAJInya … ?
    Apalagi di JAMAN SEKARANG …
    JAMANNYA INTERNET …
    Tinggal SEARCHING … Akan KETEMU apa yang di INGINKAN ?
    Mau ke HINDU , BUDHA , KRISTEN atau ISLAM … Atau yang LAIN ?
    Akan DIDAPATKAN dengan MUDAH …
    Sudah MUDAH … GRATIS lagi … ?

    Padahal suatu argumentasi yang VALID …
    SELALU telah MENGKAJI SUMBER ASALNYA …
    Kalau BELUM membahas SUMBER ASALNYA …
    Argumentasi apapun tetap IN VALID …
    Dan itu saya LIHAT dalam penceritaan di BLOG yang anda tunjukkan …
    Sehingga …
    Kenapa saya menduga bahwa anda adalah orang Ilmu Sosial …

    EKSISTENSI TUHAN yang TIDAK BISA DI INDERA …
    Bukan BERARTI TIDAK ADA …

    EKSISTENSINYA … (KeberadaanNYA) …
    PRESENSINYA … (KehadiranNYA)

    Dapat diPIKIRKAN dan dapat di RASAKAN …
    Melalui EKSISTENSI yang ter INDERA …
    Karena yang ter INDERA inipun begitu MENAKJUBKAN …

    Karena apapun yang ter INDERA …
    Saat DIPELAJARI …
    Dikupas TUNTAS …
    Tetap saja TIDAK PERNAH TUNTAS …
    Di KOREK pakai MIKROSKOP ELEKTRON …
    Di ANALISIS menggunakan KONSEP PARTIKEL ELEMENTER …
    Tetap saja BELUM TUNTAS …

    Padahal AWALNYA …
    TERASA begitu SEDERHANANYA …
    Kadang TERABAIKAN …
    Tapi SAAT di KUPAS TUNTAS …
    Nampak …
    Ke KOMPLEKSAN … Ke CANGGIHAN … Ke TERATURAN … Ke TERKORELASIAN dengan yang lain …
    Menjadi SATU KESATUAN yang MENYATU …

    Padahal yang ter INDERA …
    Begitu SANGAT BANYAKNYA … Ke TAK BERHINGGAAN lah …

    ATAS PENCIPTAAN seperti ini …
    Suatu PENCIPTAAN yang begitu MENAKJUBKAN …
    Masa’ Sang PENCIPTA TIDAK BOLEH MEMPERKENALKAN DIRINYA ?
    Masa’ Sang PENCIPTA TIDAK BOLEH MENENTUKAN ATURAN MAIN ?

    Pertanyaannya SEDERHANA saja …
    Apakah HIDUP ini HANYA di DUNIA ini saja ?
    Ataukah ADA KEHIDUPAN sesudah KEMATIAN ?

    Para Filosof …
    Mencari TAHU dan KEPAHAMAN …
    Pencarian akan korelasi antar hal yang ter INDERA dan ter PIKIR … Hanya sampai kematian …
    Karena kalau mereka MEMIKIRKAN juga SETELAH KEMATIAN ?
    Mereka TAKUT akan JEBAKAN DOGMA dan KEYAKINAN …
    Karena hal itu TIDAK BISA di VERIFIKASI …
    Hal yang TIDAK BISA di VERIFIKASI berarti TIDAK OBYEKTIF …
    Sesuatu yang TIDAK OBYEKTIF … Berarti TIDAK BISA di PERCAYA …

    Padahal PERCAYA kepada YANG ESA dan YANG MAHA …
    Menjadi di perpanjang ke PERISTIWA SETELAH KEMATIAN …
    Dimana KEPAHAMAN akan …
    KEBENARAN IMAN kepada YANG ESA dan YANG MAHA …
    KEMURNIAN dan KEBESARAN AMAL …
    Adalah REQUIREMENT kepada KEHIDUPAN KEKAL yang BAHAGIA dan BERKELIMPAHAN …

    Dengan demikian …
    Itulah BEDANYA FILOSOF dengan NABI …
    Sama-sama PINTAR, CERDAS dan SMART …
    Yang SATU BERHENTI hanya pada SAAT SEBELUM KEMATIAN …
    Yang Lain … Terus diperpanjang sampai ke kehidupan setelah kematian …

    Balas
    1. Maren Kitataun Kitatau

      Hari: Karena apapun yang ter INDERA …
      Saat DIPELAJARI …
      Dikupas TUNTAS …
      Tetap saja TIDAK PERNAH TUNTAS …
      Di KOREK pakai MIKROSKOP ELEKTRON …
      Di ANALISIS menggunakan KONSEP PARTIKEL ELEMENTER …
      Tetap saja BELUM TUNTAS …

      MK: Apa lagi Tuhan, ya Kang!
      Jika Tuhan masuk ke dlm konsep manusia,
      Maka rancangan tuhan adalah rancangan kita,
      Jalan pikiran tuhan adalah jalan pikiran manusia.

      Salam Damai!

      Balas
  44. debu semesta

    Kalau boleh saya mengemukakan pendapat singkat saya tentang agama dari segi antropologis. Agama adalah suatu kepercayaan atau pendapat, bersifat sistem yang diinstitusionalkan dari sebuah komunitas atau masyarakat yang menitikberatkan pada keberadaan, kealamiahan dan penghambaan kepada sesuatu yang maha tinggi, yang berperan pada alam semesta dan kehidupan manusia. Budaya adalah produk intelektual dari suatu masyarakat, dapat berupa kesenian, musik, agama, sastra, kesehatan, pendidikan, kebiasaan dan perilaku sosial lain yang melekat pada suatu komunitas. Komunitas atau masyarakat adalah suatu kumpulan dari individu yang menempati sebuah area dimana mereka saling berinteraksi antar sesamanya berdasarkan sesuatu atau beragam kepentingan bersama. Individu adalah seorang manusia yang secara spesifik berbeda dengan manusia lain. Manusia sebagai sosok mahluk hidup adalah tidak atau bukan sesuatu yang maha tinggi oleh sebab itu manusia tidak sempurna dan tidak sakral (suci) karena manusia bisa dan dapat melakukan sesuatu yang positif atau negatif. Jadi agama, secara logis dan aktual sebagai produk atau turunan budaya, masyarakat dan individu adalah juga sesuatu yang tidak sempurna dan tidak sakral (suci), oleh sebab itu agama boleh dan bisa dan dikritisi oleh nalar manusia. Secara antropologis, tuhan yang merupakan titik focus agama, adalah diciptakan oleh manusia. Secara theologis, yang saya kurang mendalami, justru TUHAN menciptakan manusia. Jadi mana yang benar, mana yang salah, mana yang setengah benar, mana yang setengah salah, mana yang abstain, mana yang bingung dll? Semua saya serahkan kepada anda masing2. DEBU SEMESTA.

    Balas
    1. Hari

      Agama merupakan PRODUK BUDAYA ? Atau TIDAK TERBALIK ? AGAMA lah yang memproduk BUDAYA ? Yang JELAS … AGAMA itu tanpa MENJELASKAN TUHAN maka itu BUKAN AGAMA. Dan saat MENJELASKAN tentang TUHAN ? Jangan KATANYA … Melainkan berdasarkan TEKS yang ada … ? Dan CARIlah TEKS yang ada TERSEBUT yang KONSISTEN PENJELASAN tentang ke TUHANANNYA sekaligus TEKS tsb TIDAK BERUBAH whenever and wherever ? Jadi janganlah ALAT KAJI TENTATIVE diterapka ke yang PERMANEN ?

      Balas
      1. Maren Kitatau

        Hari: Agama merupakan PRODUK BUDAYA ?
        MK: Sebelum agama ada budaya itu sudah ada.
        Adat istiadat dan dongeng rakyat dari budaya.
        Mereka mencari2 yg maha dan dapat satu2.
        Ada yg dapet Matahari, Jupiter, G.Kawi, dll.

        Mandat budaya mengajarkan hukum moral, etika novanto dan logika juga. Begitulah kedahsyatan rohani kita mengembara mencari apa atau siapa yg maha dari yg maha menurut mereka.Jadi, itu mirip dgn agama suku yg kerap mencari-cari yg maha.Hal ini udah pernah kutulis entah di mana, Kang!

        Tapi aku hrs percaya, bahwa ada campur tangan Tuhan dlm setiap ajaran, baik itu ajaran budaya maupun ajaran agama. Itu menunjukkan bahwa begitu dahsyatnya roh manusia bekerja menjelajahi alam semesta raya, mencari tuhan yg cocok utk pelindung mereka, mencari tuhan yg mengajarkan moral dan etika, tuhan yg meningkatkan mental dan intelektual, tuhan yg memberkati pertanian, tuhan yg mengajarkan kasih kpd sesama sendiri. Ya, sesama-sendiri. Karena pd waktu itu belum ada tuhan yg mengajarkan utk mengasihi musuhnya dan berdoa utk-nya [Mat.5: 43-48]. Pada waktu itu, tuhan setiap suku sangat diandalkan dalam membina mental berperang mempertahankan atau pun menyerang (Lihat cerita The Viking).

        Begitulah agama suku. Sifat agama suku itu emang begitu. Walau Yesus telah mengajarkan “Kasihilah musuhmu dan berdoa lah utk-nya”, tapi sifat agama suku itu masih terbawa juga hingga pada perang salib. Asli agama itu dulunya utk menguatkan mental berperang.

        Tokoh2, “nabi2” mencari tuhan yg cocok utk diandalkan.
        Banyak jimat alami terandal tapi tetap kadang mental.
        Suku yg kalah harus taat dan tunduk kpd tuhan yg menang.
        Pampasan perang dibagi2, wanitanya disuka2i pemenang.
        Sejarah mencatat semua itu, spt: Babilonia, Romawi, Persia
        Semua bekas negara super power itu tinggal puing3-nya aja.

        Belakangan manusia baru sadar,
        Perang itu melelahkan dan sia2
        Mati satu tumbuh seribu utk mati.

        Kalah jadi abu
        Menang jadi arang.
        Kayubakar jadi abis.

        Itulah kegemaran iblis!
        Maka toleransi beragama itu menjadi penting,
        Karena telah lelah mencari tuhan utk menang,
        Karena Tuhan telah mencari umatnya utk tenang.

        Semua nabi dan yg terkemuka di akhirat pun
        Telah dikerahkan Allah utk memanggil kita
        Agar kembali ke kitah manusia semula.
        Spt Adam sebelum dia berdosa.

        Lebih penting sekarang memerangi diri sendiri,
        Perang antara keinginan tubuh vs keinginan roh,
        Dgn komando jiwa yg berpengalaman thp iota dosa
        Pertimbangan-nya:
        Antara memuliakan tubuh vs menyangkal diri
        Antara menghindari beban vs memikul salib
        Antara mancari2 tuhan vs mengikut Yesus.

        H: Atau TIDAK TERBALIK ?
        MK: Tidak! Melainkan agama meluruskan budaya itu, bagaimana mengenal Allah yg benar, yaitu Allah-nya Abraham, Yakub dan Ishak, belalui bangsa Israel.

        H: AGAMA lah yang memproduk BUDAYA ?
        MK: Bukan! Budaya itu yg diperbaiki oleh agama.
        Apa yg baik ya dibawa, yg jelek tinggalkan.

        Salam Damai!

  45. Johannes Heryanto

    Saya lebih setuju dengan pendapat mas Debu daripada mas Hari. Agama adalah hasil dari budaya. Agama Islam adalah hasil dari budaya Arab, bukan budaya Norwegia, Honduras atau Hawaii. Soal Text, itu juga masih dalam perdebatan. Semua kitab suci di dunia disusun setelah sang tokoh meninggal. Sang tokoh bisa Muhammad, Yesus atau yang lain. Dan itu disusun dari mulut ke mulut! Bagaimana dengan validasi, verifikasi dan falsifikasi dari keberadaan kitab suci itu sendiri?.Alat kaji tentative tidak boleh diterapkan kepada yang permanen? Apakah hanya boleh diterapkan kepada yang temporer?

    Balas
  46. behzad

    Tidak semua umat didunia ini membenarkan agama selain agama yg dianut’a, tdk perlu diperdebatkan.
    Sebaiknya umat2 semua mempelajari sedikti tentang agama2 lain supaya kita semua mengerti mana yg benar atau setidaknya saling menghormati..
    😦
    LAKUM DINUKUM WALIADIN
    (Agamamu bagimu Agamaku bagiku)

    Balas
    1. Maren Kitatau

      Dari pada aku berkata:
      LAKUM DINUKUM WALIADIN
      Lebih baik kita berkata:

      “Tuhan-mu ada pada ku,
      Tuhan-ku ada pada mu,
      Walau Tuhan hanya Satu”

      Soalnya, bukan hanya agama, tapi
      Segala yg bagi mu bukanlah bagi ku
      Segala yg bagi ku bukan juga bagi mu!

      Salam Damai!

      Balas
  47. nay's

    Bicara agama emang gda abis’a,sll menuai konflik antar sodara ..Tp krn’a mmbuat kita smakin dahaga untk trus mncari n mnmbah wawasan tentang konsep ketuhanan. Itulah guna’a Tuhan memberikan kita akal. sprt firman’a untuk terus mencari,maka Dia akan menunjukan jalan kepadaNya.

    Balas
    1. Maren Kitatau

      Yes!
      Kita hrs terus mencari dan mencari.
      Kita tidak mencari yg ditemukan.
      Tapi mencari apa yg belum.

      Dia akan menunjukan jalan dan dll,
      Jika kita terlebih dahulu mencari
      Kerajaan dan kebenaran-Nya.

      Salam Damai!

      Balas
      1. Maren Kitatau

        Ini adalah bagian dari khotbah di bukit:
        “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
        Apakah yang akan kami makan?
        Apakah yang akan kami minum?
        Apakah yang akan kami pakai?
        Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

        Salam Damai!

Tinggalkan Balasan ke Hari Batalkan balasan