Buat Lae Juntak, dan Komentator ‘Fundamentalis’ Lainnya

Mohon maaf Lae Juntak, komen Lae saya potong. Berapa kali harus kubilang, blog ini kubuat untuk mengedepankan perdamaian, saling penghargaan, biar kita bisa hidup manis dalam perbedaan.

Lae carilah tempat lain untuk mengecam Islam, atau agama lainnya. Atau bagaimana kalau Lae buat blog sendiri? Lae caci makilah Islam di sana sepuas hati Lae, mudah-mudahan dengan itu banyak orang Islam yang sadar, tersentuh, dan tersentak, dan akhirnya pindah agama. Lae senang kan?

Lae, aku juga sudah makin sering terpaksa menghapus komen sejenis, baik yang menghina Islam, maupun yang mengolok-olok Kristen. Sesuatu yang kulakukan dengan berat hati, karena sebenarnya setiap huruf, titik, dan koma yang dititipkan di blog ini sebagai komentar, ingin kuhargai sebagai mutiara pemikiran.
Tak ada yang bisa larang kan, kalau aku memotong atau bahkan menghapus komentar yang kuanggap hanya akan mengobarkan api kebencian. Ini blog-ku kok, seperti kata Lae Jarar, suka-sukakulah.

*****

Oiya, Anda pengikut Kristus? Pernah Kristus sekalipun melontarkan kata-kata pedas seperti yang Anda tuliskan? Bahkan ketika Kristus merasakan derita di tiang salib?
Saya muslim, tapi saya menghargai pengorbanan Kristus itu, jadi inspirasi buatku, betapa dalam iman Kristiani, Tuhan begitu sayang kepada manusia, meminjam bahasa Alkitab, sedemikian sayangnya sampai mengorbankan Kristus, anak-Nya yang tunggal.

Dengan demikian, saya pun menghormati orang-orang yang mempercayai Kristus, karena mereka orang yang bisa menghargai pengorbanan. Tentu saja tidak yang “sekadar” percaya, tetapi juga mencerminkan kasih dan pengorbanan Kristus dalam kehidupannya. Masalahnya, dari cara Anda menulis komentar, kok kayaknya Lae justru lebih mirip dengan orang-orang yang menyalibnya. Beringas! Dan oleh karenanya, saya memilih tak menghormati Anda, untuk sementara tentu saja, sampai ada novum, yang mencerminkan hadirnya Kristus dalam komentar Anda berikutnya.

Kalau membawa-bawakan emosi, sebenarnya sudah mau kuanjin kumaki Lae di sini, (dan Anda tak kan punya akses untuk mengeditnya seperti saya kan?), tapi tak usahlah. Saya memilih bersikap seperti Kristus, saat mengatakan, “Bapa, maafkanlah mereka, karena mereka tidak tahu”.

*****

Iman Kristiani meyakini Kristus disalib untuk menebus dosa seluruh manusia (yang percaya). Tapi apa Lae pernah berpikir, mengapa umat yang sudah ditebus dosa itu, masih harus mengucapkan Pater Noster, atau Doa Bapa Kami, doa terpenting dalam iman Kristen, doa yang langsung diajarkan Kristus sendiri dalam khotbah di atas bukit. Begitu pentingnya, sampai ditulis setidaknya dua kali di Alkitab, Injil Matius (6:9-13), dan Injil Lukas 11:2-4.
Masih belum ngerti maksudnya? Di dalam do’a itu ada kata-kata: “…dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Dalam bahasa Batak Toba terdengar lebih “indah” bagiku, “Sesama dosa nami, songon panesa nami di dosa na marsala tu hami”.

Dosa Anda telah ditebus, tetapi Kristus toh tetap mengajari Anda supaya lebih dulu mengampuni dosa orang lain. Kristus mengasihi Anda, dengan daging dan darahnya sendiri, tetapi juga mengajari Anda supaya mengasihi orang lain, dengan tutur lembut dan laku agung (ini kukutip dari lagu Ada Band, hehehe, relevan, karena vokalisnya pengikut Kristus yang baik.)

Anda meyakini Dia putra Bapa, tetapi Kristus mau mencuci kaki manusia biasa. Artinya apa? Rendah hatilah kau sikit, Lae Juntak. Biar tercitrakan wajah teduh-Nya di mukamu. Jika Lae tetap dengan gaya beringas seperti itu, jangan kecewa kalau di hari kebangkitan, saat melihat Lae, Yesus akan mengernyitkan dahi, “Maaf, kau siapa ya, alang-alang hutanda (macam kukenal kamu)”.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, alamak macam pidato Isra’ Mi’raj pula ini, saya juga mengingatkan diriku dan saudaraku kaum muslimin sekalian, teduhkanlah wajahmu. Yakinlah, tak akan ada yang tersentuh dengan kekerasan. Mengamuk di sana-sini, main vonis di sini-sana, hanya akan mencipratkan noda di wajah Rasulullah.

Benar, ada ketidakadilan di sana-sini. Ada darah di Palestina, ada tumpukan tubuh kaku di Bosnia. Tetapi kebiadan seperti itu juga terjadi di seluruh belahan dunia lain, di seluruh ruas waktu, di setiap lembar sejarah bangsa-bangsa. Kekerasan hanya akan menghasilkan kekerasan.

Lihat, kita yang beringas, Baginda Nabi yang diejek orang, dibikin kartun, dituduh pedofilia, segala macam yang menyakitkan hati. Makin kita beringas, makin liar mereka menghina beliau. Coba pikirkan, saat diolok-olok seperti itu, dia marah kepada pengolok-oloknya, atau kepada kita yang secara langsung atau tidak, menyebabkan orang lain menjadikannya bahan olok-olok. Tet teeet! Semua jawaban salah. Dia tidak akan perlu repot-repot marah.

Allah SWT pasti punya maksud tersendiri dengan menurunkan utusan yang berbeda-beda, mewahyukan kebenaran dalam beberapa kitab, membiarkan kita menyapa-Nya dengan berbagai nama. Tuhan saja demokratis, siapa pula kita begitu otoriternya? Jika Dia mau, seluruh alam raya bisa Islam, atau the whole universe suddenly united in Christ, atau segenap penjuru bumi mendadak dipenuhi pura, dijejali kuil.

Udah dulu ya… Aku seperti baru saja mendengar Bisikan, “Eh, kau pun kok jadi sibuk pula karena persoalan kayak gitu. Terlalu panjang ceramahmu itu, tak ada pun yang baca sampe habis kalo panjang-panjang. Udah, tidur kau, telat kau nanti sahur, terus kau jadikan alasan biar tak puasa. Damaikan panas hatimu dengan membisikkan pujian bagi-Ku sebelum memejamkan mata. Bukan biar Aku senang, tanpa pujianmu pun Aku Mahamulia, tapi itu tadi, biar temperatur hatimu turun. Aku tetap di sini, lebih dekat dari urat lehermu, berjaga setiap detik untuk kalian semua; yep, all of you, yang taat, yang setengah taat, yang kafir, yang atheis, yang masih bingung dan ngga jelas, termasuk yang memanggil-manggil Aku saat menjelang klimaks, Oh My God Oh My God, semacam itulah. Aku melihat semua, dan mencintai semua, dengan cinta-Ku yang adil, begitu adilnya hingga sering tak kalian pahami.”

“Aku juga mencintai-Mu, ya Allah. Darimu aku datang, kepada-Mu aku pulang. Engkau Tuhan Adam sampai manusia terakhir di ujung zaman, Tuhan galaksi dan bakteri, Tuhan mereka yang berbahagia juga yang menderita, Sembahan mereka yang sedang jatuh cinta, juga yang tengah menyiapkan gugatan cerai, Tuhan si kaya yang hidup berlebihan juga si miskin yang tak tahu apa lagi yang bisa dimakan… Kau Yang Terhebat, Kaulah Kebenaran Sejati, tujuan akhir para pengembara, Ada sebelum awal, tetap Ada setelah akhir.

Makasih ya… Aku mau bobo dulu. Aku tak punya apa-apa untuk membayar cinta-Mu, yang menjaga lelapku sampai angin bertiup mesra membangunkanku sebelum cahaya esok pagi, memberiku bintang-bintang di langit, yang menaungi rebahku malam ini, besok, lusa, sampai tiba saatnya aku tidur, dan tak pernah bisa membuka mata. Zzzzzzzzz”

Senyumlah sikit, Lae Juntak… Ekkelhonma, Dongan…

Kalau Lae betul Batak, muka kita yang rata-rata kubus cenderung persegi panjang itu, dengan sudut tajamnya yang tak selembut desain Nokia, akan makin seram kalau diketat-ketatkan. Tapi itu pulalah hebatnya kita, seram tapi toh ada yang suka. Artinya kita punya sesuatu kan? Apa itu? Ya muka persegi panjang itu.

“Tapi tidak kau, Sayang, jangan senyum-senyum aja, kucium kau nanti! Cemberutmu pun bagiku sudah terlalu menggoda.”

44 thoughts on “Buat Lae Juntak, dan Komentator ‘Fundamentalis’ Lainnya

  1. venus

    ini serius? maksud saya, lae juntak itu siapa, dan apa yang terjadi sebenarnya? halaaahh…

    Kalau Lae betul Batak, muka kita yang rata-rata kubus cenderung persegi panjang itu, dengan sudut kerasnya yang tak selembut desain Nokia, akan makin seram kalau diketat-ketatkan. Tapi itu pulalah hebatnya kita, seram tapi toh ada yang suka. Artinya kita punya sesuatu kan? Apa itu? Ya muka persegi panjang itu <<<<< ini lucu banget :))

    doanya juga lucu :))

    Balas
  2. Jarar Siahaan "gila"

    aku ingin bertanya dulu pada lae toga, apakah juntak yang dimaksud dalam tulisan ini adalah seseorang dengan nick “djuntak come back”? kalau itu orangnya, he-he-he…, aku pahamlah. memang begitulah, dia sudah beberapa kali berkomentar di blogku.

    dari komentar djuntak di blogku, aku mendapat kesan kuat bahwa dia ini tipikal maniak agama alias pemuja agama secara berlebihan. memang orang-orang seperti ini ada pada setiap agama. aku sendiri punya satu adik kandung, nasrani, sama juga kayak yang satu ini; fundamentalis. dengan kata lain, model-model pembela agama seperti fpi ada juga dalam agama kristen, walau setahuku tidak melembaga. salah satu contoh barang, ya djuntak ini. tapi kita muslim jujur sajalah, di indonesia lebih banyak fundamentalis dari kubu islam ketimbang kristen.

    dulu djuntak bilang agar aku tidak usah menulis artikel agama, karena menurutnya tak ada gunanya. bah, ngatur pulak dia samaku. aku yang punya blog, ya suka-sukakulah mau menulis apa. heppot…! nyinyir! dalam kasus berbeda, ada juga komentator lain yang nyinyir karena aku “mempromosikan” diriku dan anak-istriku di blogku. sekali lagi: heppot! nyinyir! kalau iri, bikinlah blog sendiri, lalu puja-pujalah agama dan anak-istrimu di situ.

    djuntak juga bilang, lebih bagus membicarakan agama di kedai tuak. entahlah, mungkin dia ini suka menulis komen sambil mabuk. tapi yang kuherankan adalah, dia tetap saja komen pada artikel-artikel agama termasuk di blog nesia ini, padahal dia bilang dulu kalau dia tak suka topik agama dibicarakan. ah…, dasar manusia munafik. buktinya, sehabis dari blogku, nyasar pulak dia ke sini komentari agama.

    aku mendukung upaya lae toga mengedit komentar-komentar yang menghujat agama tertentu, dan aku sudah melakukannya sejak hari pertama ngeblog. memang makin repot kita lae bila harus memakai sistem moderasi ini. aku merasakannya. lumayan capek, dan menguras biaya internet. harus baca komen satu persatu. perhalus sana-sini supaya tidak menyinggung agama tertentu ataupun fitnah bagi orang tertentu.

    ada pendapat yang mengatakan bahwa kalau kita menyortir komentar berarti kita tidak demokratis. biarlah kita disebut otoriter karena tidak meloloskan semua komentar secara bulat-bulat. kita tahu, banyak blog dan milis agama yang sengaja membiarkan komentar tanpa disensor sama sekali. pihak nasrani dibiarkan memaki-maki rasulullah, dan pihak muslim dibiarkan menghujat yesus.

    pengelola situs tersebut beralasan, itulah demokrasi. halah, demokrasi tahi kucing! akui sajalah, kau sengaja membiarkan orang saling hujat supaya hits pengunjung makin tinggi, lalu uang makin banyak mengalir ke rekeningmu dari iklan adsense [terima kasih, blog versi wordpress tidak mengizinkan adsense.]

    lae toga, baru-baru ini ada seorang pembaca blogku yang kutolak setiap berkomentar. dia adalah pemilik sebuah situs yang isinya melulu menghujat islam dan rasulullah, sebaliknya memihak kristen. pernah dalam dua hari dia menulis komentar sekitar 20 lebih, dan kutolak, akhirnya kujadikan makanan akismet anti-spam. lalu dia komen lagi dengan memakai ip address internet berbeda. eh, dikiranya langsung kuloloskan, kucek dulu link yang dia tulis, dan benar link situs tersebut, maka kubondutlah dia [kutelanlah dia] bersama si akismet.

    maka kalau boleh aku berbagi saran, itupun kalau lae mau, sebaiknya lae klik dulu setiap link yang ditulis komentator. kalau memang link itu ke blog atau milis yang memprovokasi agama-agama, sebaiknya, menurutku, kita tolak saja — agar pembaca lain tidak mengkliknya. ada pengalaman, mereka ini licik. kalau kita sudah menolak mereka, di lain waktu mereka akan memakai nama situs berbeda, tapi ternyata setelah dicek, tetap ditautkan ke situs provokatif itu.

    sekadar berbagai pengalamankulah, lae, toh lae yang berhak 100 persen di blog nesia. aku cuma tidak gembira apabila “blog agama-cinta” sehebat nesia dimasuki komentar-komentar dari para maniak-agama dan disusupi link situs “perang” antar-agama.

    aku sadar, gaya kita berdua menulis artikel agama akan selamanya ditentang banyak pembaca, terutama dari kubu kristen dan islam. mengapa? karena kita, walaupun muslim, menulis artikel yang justru berada di “tengah” antara kristen dan islam. kita berusaha menampilkan citra islam yang damai, bukan islam versinya si teroris-pembunuh seperti amrozi hantu-belau maupun osama bin setan laknat.

    bila ada maniak agama berkata, “bung jarar, sadarlah, jangan menghakimi amrozi dan osama, karena mereka membela agama/TUHAN. ada ayat-ayat yang membenarkan tindakan mereka,” maka kujawab lebih awal, “persetan dengan doktrin di otak mereka. pembunuh seperti itu layak mendapat gelar setan laknat dan masuk neraka jahanam.” kau tak percaya? konfirmasilah ke TUHAN. minta nomor hp-NYA dari anakku gibran, itupun kalau dia kasih — samaku saja tak dikasihnya, karena menurutnya justru keong, anjing, dan premanlah kawan TUHAN.

    salam penuh kasih untuk semua pembaca.
    dari jarar siahaan, bloger muslim yang kafir bin musyrik bin calon nomor satu penghuni neraka dari hongkong!
    [bila tak tahu apa itu neraka-hongkong, tanyalah toga].

    Balas
  3. gargajilangit simanjuntak

    Appra mintatolong kasih dulu email nya si juntak itu
    atau emailku ama dia biar kupoles dulu dia sedikit
    aku mo tau dia itu tinggal dimana kalo disekitar jakarta
    aku usahakan ketemu dia

    mauliate

    Balas
  4. jejakkakiku

    Dibuat berkacakaca pula diriku oleh tulisan ini, saat membacanya, hatiku meringis, dan apapun yang Abang coba sampaikan disini dengan hati…Aku yakin akan tersampaikan dalam hati pula, bagi pembaca yang membacanya dengan hati…

    Aku tadi bisa berkomentar panjang lebar, tapi kemarin baru saja diingatkan lagi dengan tulisan lama yang MUNGKIN pas untuk dijadikan komentar disini…

    Dan seperti biasa aku menggunakan apa yang kupercaya adalah landasan dasar semua agama, klo kata salah satu penyanyi regae tanah air, LOVE IS MY RELIGION 🙂

    BHINNEKA TUNGGAL IKA
    semoga kita tak pernah lupa landasan itu
    Karena semuanya terlihat dan terasa indah pada saat kita dapat menyadari bahwa penuh warna itu jauh lebih indah dibanding hanya hitam dan putih…

    CINTA

    Setiap orang yang pernah merasakannya virus ini, pasti tidak pernah menyangka akan sakit yang dirasa. Virus yang bisa menggerogoti hati. Seseorang dapat merasa berada dalam neraka bahkan surga. Kadangkadang ada juga yang merasa berada diantaranya, entah apa yang terjadi dengan jiwajiwa yang terserang virus ini.

    Mereka bisa tertawa dan bisa menangis bahkan menghabisi nyawa sendiri dan juga orang lain. Kadang kita sering berpikir apakah virus ini begitu dasyat? Jawabannya ada dalam hati kita semua masingmasing. Bagaimana kita semua pernah dan akan terserang dan digerogoti perlahan
    sampai akhir hayat oleh virus ini.

    Ada yang menyerah dan ada yang bersabar
    Ada juga yang tegar menghadapi segala cobaan…

    Dimanakah kalian berpijak?

    Terkadang aku hanya bisa tersenyum melihat mereka yang terjangkit virus ini, bahkan kadang aku juga menangis melihatnya…hingga kadang aku juga terpana melihat begitu dasyat perubahan yang dibuat oleh virus ini terhadap individu di dunia nyata…

    Sedangkan aku hanya sebagai penikmat virusvirus yang ada di muka bumi dan tetap bersabar menghadapi segala sakit dan cemooh orangorang diluar sana Tersenyumlah…karna senyum itu GRATIS dan kadang mengobati hati orang lain juga hati yang sedang lelah terserang virus CINTA.

    Sampai kapankah dapat bertahan?
    Jika ada yang bertanya…

    maka aku akan menjawab…

    …selamanya…

    Seperti layaknya seorang Bapa merentangkan tangan
    di kayu salib, dan rela bertekuk lutut dan menangis
    karena tidak sanggup menghadapi cobaan yang terlihat
    maka…semua juga kulakukan demi virus CINTA yang merasuk dalam hati

    Tak peduli dengan batu yang terlempar dan tubuh penuh luka serta ludah yang disemburkan…
    Engkau tetap berjalan menggenapi takdirmu…

    sekarang mungkin saatnya…

    Giliranku 🙂

    ~ MW, May 12, 2004 ~ Edited Jan 14, 2005 ~

    Peace on Earth,
    Let’s together heal our world…

    Balas
  5. rajaiblis

    mau yang lebih seru ?
    para pembela agama itu, semuanya bersepakat menyalahkan iblis sebagai biang keladi.
    iblis lantas menjadi tumbal atas naiknya birahi adam saat melihat eva yg aduhai !
    duch … masih saja tuhan tak percaya saat iblis berkata bahwa manusia hanya akan membuat kerusakan di muka bumi ini.

    dan … tuhanpun tertunduk malu ?

    wakkakakakakaaa …

    Balas
  6. Hedi

    Tulisan bang Toga yg mengutip injil Markus terasa banget menelanjangi umat Kristen hehehe. Saya kebetulan umat Kristen, mungkin bang Toga ngerti isi Doa Bapa Kami.

    Jadi, kalo ada orang Kristen menghujat umat lain (siapapun), jangan2 dia ga ngerti apa yang dibuat 😀

    Balas
  7. salamatahari

    Agama selalu ramai kalau diperbincangkan. Selalu menuai komentar baik dan buruk. Dan tahulah kita seberapa pemahaman seseorang dari komentar2 yang diberikan. Itulah indahnya perbedaan.

    Selalu saja komentar “super ngeselin” mendapat respon dari penulisnya. Ada Penulis yang bertahan dengan tidak menggubris (alasan menyimpan energi untuk yang lebih berguna), ada juga yang memberi jawaban balik (untuk menjelaskan), dsb.

    Kita doakan bersama2 agar “Lae Juntak” segera tersesat dijalan yang benar…

    Balas
  8. maya

    mengutip kata seorang biksu kepada para penyiksanya * yg saya baca tadi pagi di koran harian ….duh panjang amat yah :d

    “saya tidak akan memarahinya, saya akan mencintainya . semoga dia mendapatkan kedamaian di hatinya .”

    nyambung gag yah 😕

    Balas
  9. Am. Ivan Sipahutar (SHAH UTAR)

    Hahahahaha akhirnya lae toga kebagian yang begini juga, saya sudah beberapa bulan yang lalu , kubiarkan dia sakit panas dingin, tak kutanggapi dia dan komentnya pun tak muncul , dan akhirnya dia kirim email sontoloyo dan aku pun punya kesempatan lagi untuk tidak menjawab dia akhirnya lae toga dia tiarap tak kelihatan batang hidungnya , hahahaha songoni ma angka jolma nahurang malo ( kayak gitulah orang yang kurang “” ) bisa bisa dia anggap dirinya manusia super padahal tak begitulah kenyataanya , aku tertarik atas kalimat ini
    Senyumlah sikit, Lae Juntak… Ekkelhonma, Dongan…

    Kalau Lae betul Batak, muka kita yang rata-rata kubus cenderung persegi panjang itu, dengan sudut tajamnya yang tak selembut desain Nokia, akan makin seram kalau diketat-ketatkan. Tapi itu pulalah hebatnya kita, seram tapi toh ada yang suka. Artinya kita punya sesuatu kan? Apa itu? Ya muka persegi panjang itu.

    Kalau aku desainya apa pula cocokya nich lae , hahahahahaha ….,

    Selamat Hari Raya Idul Fitri yah lae , Minal ‘Aidin wal-Faizin mohon maaf lahir dan bathin , semoga lae kembali kepada fitrahnya , unang lupa sisakan dodol itu buatku nanti kuambil .

    Balas
  10. Susie

    Selamat hari raya lebaran Bang Toga …
    Di tunggu ya postingannya , bagaimana suasana lebaran di medan bagi para muslim di sana dan bagaimana mereka merayakannya …kangen banget nih cerita seputar lebaran begini , dan makasih sebelumnya seandainya anda mau memenuhi permintaan saya . 🙂

    makasih

    Balas
  11. pahrian siregar

    Bung Toga,
    Kurasa tak banyak artinya menjelaskan makna indahnya keberagaman pada orang-orang seperti Lae Juntak itu. Mata dan hati mereka telah dibutakan janji-janji pendakwah yang senang mempertarungkan kebenaran sebuah ajaran.

    Karena tak lama lagi lebaran tiba, simaklah sedikit pantun dari saya :

    bolehlah sabtu pun boleh jua jum’at
    tak apalah beda rayakan lebaran
    sudahlah banyak khilaf dan salah kita buat
    kinilah masa tuk saling bermaafan

    Balas
  12. meiy

    aku mau ngucapin met lebaran aja deh buat lae and keluarga.
    besok dah libur

    lom sempet komen *halah sok sibuk bgt aku ini* tulisannya serius bgt, baca sekilas 😀

    maaf lahir bathin ya lae toga yg cool
    mampirlah ke rumahku hari raya bawa anak2mu yg manis itu 🙂

    Balas
  13. Marudut p-1000

    Aku mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri kepada Lae Toga dan keluarga juga kepada kawan-kawan lain di blog ini. Mohon maaf lahir dan batin.

    Balas
  14. ordinary

    cuma mo mampir dan bilang.. Met Lebaran ya bang..
    eh kakak kita masak kuweh apa bang… ya sapa tau kan bisa kita bawa 10 toples penuh kuweh dikit sekalian silaturahmi
    🙂

    Balas
  15. suhunan situmorang

    Laeku, aku hanya mau mengucapkan padamu dan juga untuk semua yang meryakannya: “Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1428 H. Minal Aidin Walfaidzin. Maafkan kesalahanku, yang pasti ada–betapapun selarik kata. Kiranya setelah meraih kemenangan, lebih baik lagi ke depan hari.”

    Balas
  16. Jarar Siahaan

    secara spesial buat lae toga, kuucapkan selamat idul fitri, dan maafkanlah aku bila selama ini aku punya kesalahan.

    untuk fans blog nesia — baik muslim yang taat beragama maupun yang tidak taat atau kafir seperti aku — tetap kuucapkan selamat idul fitri.

    MERDEKA!
    *merdeka untuk menjadi kafir yang baik hati dan penuh cinta-kasih*

    Balas
  17. omkangkung

    selamat Idul Fitri bagi lae toga dan semua saudara2ku..
    semoga kita semua bisa menjadi teladan untuk merealisasikan CINTA daripada mereka yg hanya bicara dan merasa benar…
    Ucapan tulus mohon maaf lahir dan batin untuk semua dari kangkung yang kafir ini…

    Balas
  18. cahy0

    Bang Toga, saya mengucapkan selamat Idul Fitri buat Abang sekeluarga dan semua umat muslim yang merayakan (dan membaca tulisan ini :D)

    Sekedar ingin ikut nimbrung…

    Pertama, saya rasa membiarkan komentar tak termoderasi / terpotong akan lebih membantu saya untuk melihat tesis dan antitesis (?) dari topik ini. Soalnya, saya tidak bisa baca keseluruhan tulisan DJUNTAK COME BACK itu. Jadi sebagai salah satu pembaca, saya jadi agak terganggu dengan pertanyaan “komentar buruknya DJUNTAK itu seperti apa ya?” Dan menurut saya, membiarkan komentar buruk itu tercantum secara penuh akan membantu para pembaca untuk melihat “sisi buruk” komentar buruk tersebut. Tetapi, kalau memang moderasi itu menurut pertimbangan Bang Toga lebih baik, saya sebagai pembaca ngikut aja deh.. 😀

    Ke dua, beberapa minggu kemarin saya sempat membeli sebuah buku karya Agus Mustofa berjudul “Ternyata ADAM DILAHIRKAN”. Setelah membacanya, saya rasa buku-buku lain dengan penulis yang sama (pun) punya kualifikasi yang bagus untuk dibaca-baca bagi “para pencari Tuhan” yang tidak mau meninggalkan rasionalitas dalam memahami Tuhan, agama dan khususnya Islam (sepertinya saya mulai ingin mengoleksi buku-bukunya yang lain :D). Bukannya promosi lho, (karena saya bukan tim marketing bukunya :D) info ini perlu karena saya rasa keberagamaan kita ke depan akan mengarah pada keberagamaan yang makin sinkron dengan sains (tapi jangan diartikan agama mengikuti sains lhoo? sebaliknya, sains akan membuktikan apakah agama itu benar atau kurang/tidak benar). Sehingga Alqur’an, Islam, kenabian, penciptaan dan sebagainya yang terkandung dalam ruang lingkup agama tidak akan lagi menjadi suatu LEGENDA yang hanya mampu diserap oleh keyakinan buta tanpa sains dan rasio yang mendukung kebenarannya.

    Ke tiga, terima kasih sudah membaca komentar ini.. 🙂

    Salam hangat,
    Heru K

    Balas
  19. venus

    wakakaka…..baca postingan ini sekali lagi, dan saya beneran ngakak.

    ayo lah, bang…dinginkan lah sikit hati abang itu. lebaran kita, bang..hahahah…

    Balas
  20. Ping balik: Dalam Tidurku.. « Memoirs of Hero Wannabe

  21. agiekpujo

    Bang Toga yang baek dan puitis.. (sori kalo ga bilang ganteng, saya ga terbiasa bohong soale, hehehe 🙂 ) doanya aku copy paste di blog ku yach.

    Met kenal bang, meskipun saya dah sering numpang baca gratisan, walau ga pernah komen.

    Blog-ke uapik tenan!!!!

    I really love what you wrote, addicted malahan 🙂

    thanks ya bang.

    Balas
  22. Diamond

    Sebuah keputusan bijak dari Bang Toga. Menurut pengalaman sejarah, sulit orang memperoleh hikmah dari apa itu yg disebut hujatan dan olok-olok.

    Hanya saja masih setidaknya ada satu kebaikan dari para “fundamentalis” yg suka mengolok-olok agama lain, yaitu pengetahuan. Pengetahuan kebanyakan mereka menurut saya di atas rata2 bahkan dibanding pemeluk asli agama tersebut. Ini mungkin efeknya psikologis. Ada perasaan malu jika menghujat tapi tidak tahu betul mungkin, sehingga mereka berusaha keras untuk belajar.

    Ada yg bilang bahwa munculnya hujatan2 ini karena kurangnya kedewasaan berpikir. Saya tidak menyalahkan pandangan tersebut cuma koq ada banyak anak2 kecil yg belum layak untuk disebut “berpikir” jauh lebih menghargai yg lain.

    Saya sepakat bahwa semua agama yg saya ketahui mengajarkan toleransi dan rahmat terhadap pemeluk agama lain dan para penghujat itupun sudah tahu banyak. Sehingga dari sini saya mengambil kesimpulan bahwa ini persoalan sikap hidup sehari-hari. Saya tidak mau berurusan banyak dengan orang2 yg menghabiskan energinya untuk menghujat agama2 lain. Ini sulit dijelaskan dengan kata2, saya hanya merasa kurang aman berurusan dengan orang2 semacam itu.

    Saya termasuk orang yg tidak setuju dengan adanya forum olok2 bebas tentang agama walaupun dengan alasan yg kelihatan demokrasi secara ilmiah. Di sekolah menengah saya diajari bahwa justru negara dan hukum ditegakkan salah satunya supaya menghindari penghuninya bertindak sebebas-bebasnya.

    Ada yg punya argumen bahwa forum2 itu dibuat supaya menyalurkan dorongan agresif seseorang yg berpotensi membuat huru hara sehingga dia tidak punya energi untuk membuat kerusakan. Ini menurut saya tidak pernah dibuktikan. Kalau begitu beralasan juga jika saya membuat argumen yg setara bahwa justru karena berawal dari perang mulut itulah kericuhan besar bisa terjadi yg juga mungkin belum dibuktikan.

    Balas
  23. Sahat, M.N

    Hahahahaha. ketawa dulu aku bah, ingat tahun lalu.
    Dulu aku sering ke Forum ‘fight’ religion, sampai banyak ku download e-book kristologi(Ahmad deedat, Jaiz, Prophet of Doom,dll) dan yg berhubungan sbg modal utk berdebat di Forum. Hehehehe.

    Lama-lama, aku sadari yah sudah memang percuma untuk membela Agama, Toh TUHAN tidak perlu pembelaan kita!!. Jalani agama kita masing-masing dengan baik dan jangan tumbuhkan permusuhan, antipati,dll.

    Mauliate,Thanks!.

    Balas
  24. Robert Manurung

    Horas,

    Permisi tulang, aku mau sampaikan info penting buat saudara-saudara kita yang maniak agama itu :

    Di Cina, baru 100 juta dari 1,3 milyar penduduknya yang sudah beragama. Masih ada 1,2 milyar lagi yang potensial untuk kalian giring masuk agama kalian. Cepat, cepat, jangan sampai ketinggalan.

    Salam kenal tulang. Aku membaca beberapa tulisan dan komenmu di blognya lae Jarar. Semuanya mantafff. Tabe

    Balas
  25. NASRANI LUMBAN GAOL

    aku seorang kristen, tapi kalau anda ingin datang dengan cerita Nabi Muhammad SAW silahkan saya akan mendengarkannya, jika anda ingin datang dan menceramahiku dengan cerita budha silahkan juga, bagiku selagi anda menceritakan hal hal baik dan tidak menghina agama ku, aku akan menghargainya. karena imanku kepada Yesus tidak dengan pemahaman atau kisah kisah alkitab, otak ku terkadang tidak cukup pintar untuk memahaminya, meskipun aku tidak paham namun aku selalu dan SELALU percaya pada-Nya karena aku menjalaninya dengan iman. mungkin agama ku ini kewarisi dari orangtua ku namun IMANKU ADALAH IMAN YANG HIDUP YANG KU TERIMA, KU JALANI DAN KU YAKINI SENDIRI, JADI MAU PINDAH ORANG TUAKU KEAGAMA MANAPUN AKU TETAP PERCAYA PADA APA YANG KU IMANI SEKARANG INI.
    untuk ito Togar Nainggolan, memang susah membuat orang sadar dengan apa yang diucapkan dan dilakukannya, mungkin maksud dari setiap tulisan ito adalah untuk memberikan pemahaman tetapi ada banyak orang bodoh yang justru memberi komentar dan saling menghujat, tahukah anda bahwa anda sedang menghujat Tuhan anda sendiri, tidak ada TUHAN yang datang dengan pedang kedunia ini jadi mengapa kita ribut dan saling mencaci. imanilah agama mamu soal siapa yang benar siapa yang salah dan siapa yang sampai disurga dan siapa yang dicampakkan keneraka kita lihat nanti setelah mati, disi ma hita marsipatumpolan… ok….

    Balas

Tinggalkan Balasan ke maya Batalkan balasan